Libur panjang Lebaran baru saja berakhir, dan para pedagang mainan anak di Pasar Gembrong pun merasakan dampak positifnya. Momen libur seperti ini menjadi kesempatan besar bagi pedagang untuk mendapatkan pendapatan yang melimpah karena banyaknya pengunjung yang datang, termasuk di lapak Johandi yang menjual berbagai jenis mainan. Sejak pagi, tokonya tak pernah sepi. Pengunjung bergantian membeli mainan, dengan variasi barang yang lengkap menjadi keunggulan utama dari lapak Johandi, yang akrab dipanggil Joang.
Memang, tren mainan anak selalu berkembang, namun mainan lama yang sudah tidak lagi populer tetap bisa dijual dengan harga lebih terjangkau. “Mainan yang sudah lama, saya jual dengan harga murah. Ini (sambil menunjukkan mainan) saya beli seharga Rp 80 ribu, saya jual Rp 50 ribu. Tidak masalah kalau rugi, yang penting uang tetap berputar. Kalau uangnya tidak berputar, sulit juga,” ungkap Joang saat ditemui di kios Joang Toys, Pasar Gembrong, Jakarta Timur, pada Minggu (6/4/2025).
Meski mainan bisa bertahan lama, mengikuti tren menjadi hal yang penting bagi Joang. Hal ini dilakukan agar pengunjung tidak kecewa dan selalu menemukan barang yang mereka cari, bahkan harga yang ditawarkan pun bersaing dengan toko mainan di pusat perbelanjaan. Selain itu, harga di toko ini masih bisa dinegosiasikan.
Joang kini memiliki banyak pelanggan tetap yang setia berkunjung, salah satunya adalah Tama, yang datang bersama istri dan kedua anaknya. “Setiap tahun saya kesini. Mainan seperti mobil RC di mall bisa Rp 500 ribu, di sini hanya Rp 250 ribu. Anak saya juga bisa memilih mainan yang mereka suka,” kata Tama, yang hari itu membeli empat mainan seharga setengah juta rupiah menggunakan uang THR.
Belanja mainan langsung di toko tetap menjadi pilihan banyak orang. Meski harga online kadang lebih murah, membeli langsung di toko memberikan kepuasan tersendiri karena konsumen dapat memeriksa kondisi barang terlebih dahulu. Tama mengungkapkan, “Kalau beli online, kadang barangnya rusak dan susah untuk mengurus retur. Di sini, kita bisa cek dan tes langsung kualitasnya.”
Joang juga menyadari betapa ketatnya persaingan dengan penjual mainan online, yang bisa menawarkan harga lebih murah karena tidak perlu membayar biaya sewa toko atau gaji karyawan. Namun, Joang tetap percaya bahwa pelanggan lebih puas membeli langsung di tokonya. Momen Lebaran pun menjadi puncak pendapatan, di mana omzet di toko Joang bisa mencapai Rp 15 juta dalam seminggu.
Selain mainan, Joang juga membuka beberapa usaha lain di kawasan Pasar Gembrong, seperti toko helm, karpet, durian, dan laundry. Semua unit usahanya dilengkapi dengan sistem QRIS yang dipermudah oleh Bank BRI, untuk menghindari penipuan oleh pembeli yang mengaku sudah membayar tapi tidak ada notifikasi dari aplikasi.
“Metode QRIS ini sangat membantu, karena pembeli tidak bisa memanipulasi transaksi. Semua pembayaran tercatat langsung di aplikasi, jadi lebih aman,” tutup Joang.