Tag Archives: Koleksi Mainan

VVIP TOYS: Surga Nostalgia dan Inspirasi bagi Kolektor Mainan Indonesia

Di tengah maraknya tren koleksi mainan yang berkembang pesat di Indonesia, kehadiran VVIP TOYS Collectibles Store menjadi angin segar bagi para pecinta mainan. Toko yang dirintis oleh Antonius Soedjono ini lahir dari kecintaannya terhadap dunia koleksi, yang dimulai sejak tahun 2012. Dari sekadar hobi mengumpulkan action figure, koleksinya kini mencakup berbagai item langka, termasuk patung Iron Man setinggi dua meter yang menjadi daya tarik utama di tokonya.

VVIP TOYS bukan sekadar tempat untuk jual beli mainan. Antonius merancang tokonya sebagai ruang yang mampu membangkitkan kenangan masa kecil sekaligus menciptakan ikatan di antara sesama kolektor. Desain interiornya yang memamerkan karakter superhero dan film klasik memberikan pengalaman visual yang memikat baik bagi kolektor baru maupun veteran. Ia ingin pengunjung merasa bahwa setiap mainan punya nilai sejarah dan emosi.

Lebih dari itu, toko ini juga menjadi pusat komunitas. Antonius kerap mengadakan pertemuan kecil dan pameran koleksi yang bertujuan membangun semangat kebersamaan. Ia pun aktif memberikan edukasi melalui media sosial, membagikan tips tentang merawat koleksi dan mengenali produk orisinal. Baginya, dunia koleksi adalah tentang menghargai cerita, proses, dan seni di balik setiap mainan.

Dengan semangat tersebut, VVIP TOYS tumbuh menjadi lebih dari sekadar toko—ia menjadi simbol dedikasi dan kecintaan terhadap seni koleksi mainan di Indonesia.

Nostalgia Seru di Zero Toys, Surga Koleksi Mainan Era 80-an di Bandung

Bandung kembali menghadirkan destinasi wisata unik yang wajib dikunjungi, yakni Zero Toys, sebuah museum mainan yang menghadirkan nuansa penuh nostalgia. Mengusung konsep museum, tempat ini mengoleksi ribuan mainan dari ikon dan karakter populer yang membesarkan anak-anak era 1980-an. Berlokasi di pusat kota, tepatnya di Jalan Sunda No. 39a, Sumur Bandung, Zero Toys menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang fokus pada koleksi mainan klasik tersebut.

Walau usianya sudah puluhan tahun, mainan-mainan di Zero Toys tetap terjaga kondisinya dengan baik. Museum ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1999 dan menjadi impian banyak kolektor tanah air. Lebih dari 3.500 koleksi dapat ditemukan di sini, mulai dari mainan karakter anime, serial TV legendaris, hingga mainan non-karakter yang begitu ikonik pada zamannya. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah koleksi lengkap Star Wars, mencakup mainan, novel, hingga memorabilia yang membawa pengunjung seolah menjelajahi galaksi masa lalu.

Zero Toys terdiri dari tiga lantai, di mana selain museum, tersedia juga toko mainan bagi pengunjung yang ingin membawa pulang sebagian kenangan. Bagi pecinta video game, tersedia pula berbagai koleksi permainan klasik yang siap membangkitkan kenangan masa kecil. Museum ini beroperasi setiap Jumat hingga Minggu, dan untuk kunjungan khusus, pengunjung dapat mengatur jadwal lewat akun Instagram resminya. Menariknya, untuk masuk, pengunjung cukup membeli merchandise berupa stiker pack bertema 1980-an, tanpa perlu membayar tiket masuk konvensional.

Chika Jessica Terbuka Tentang Hobi Koleksi Mainan dan Pop Mart di Indonesia

Presenter Chika Jessica yang dikenal dengan karakter cerianya ternyata memiliki hobi unik, yaitu mengoleksi mainan. Ia mengaku menyisihkan sebagian dari honor pekerjaannya untuk menambah koleksi mainan di rumah. Beberapa koleksi yang ada antara lain Cry Baby, Labubu, dan Dimoo. Menurut Chika, ia sering kali merasa terpengaruh tren atau FOMO (Fear Of Missing Out) ketika melihat barang-barang populer, seperti koleksi mainan yang digunakan oleh Lisa BLACKPINK. “Kalau ada honor, aku sisihkan sedikit untuk beli mainan, terutama yang lagi hits,” ungkapnya saat membuka toko Pop Mart di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta.

Salah satu koleksi terbaru yang jadi incaran Chika adalah Skullpanda The Mirage, edisi terbatas yang baru pertama kali hadir di Indonesia. Pop Mart, yang telah membuka toko keempat di Summarecon Mall Kelapa Gading, semakin berkembang seiring dengan meningkatnya minat terhadap koleksi mainan jenis ini. Rudy Kurniawan, Business Development Manager Pop Mart Indonesia, menjelaskan bahwa pasar di Indonesia semakin luas dan Pop Mart berharap dapat menjangkau seluruh Jakarta. “Mall Kelapa Gading cocok dengan pasar kami yang fokus pada lifestyle dan art toys,” kata Rudy.

Tak hanya di dalam negeri, para kolektor juga rela berburu mainan hingga ke luar negeri. Namun, Rangga Moela, penyanyi yang juga penggemar Pop Mart, mengatakan bahwa harga di Indonesia jauh lebih terjangkau dibandingkan negara lain. Ia menyarankan penggemar untuk sabar menunggu koleksi baru yang pasti akan hadir di Indonesia. Selain itu, influencer Jovie Adiguna berharap Pop Mart dapat berkolaborasi dengan seniman Indonesia untuk menciptakan karakter khas yang bisa mewakili budaya lokal.

Chika Jessica Ungkap Kebiasaannya Mengoleksi Mainan di Pop Mart

Siapa yang tak kenal Chika Jessica, presenter yang selalu ceria dan penuh energi. Selain menjadi sosok yang dikenal di layar kaca, Chika juga memiliki hobi unik, yaitu mengoleksi mainan. Dalam sebuah kesempatan di sela acara pembukaan toko Pop Mart di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, Chika mengungkapkan bahwa ia memiliki anggaran khusus untuk membeli koleksi mainan favoritnya. Ia bahkan rela menyisihkan sebagian dari honor pekerjaannya untuk menambah koleksinya, seperti Cry Baby, Labubu, dan Dimoo.

Menurut Chika, ia sering terpengaruh oleh tren dan FOMO (Fear of Missing Out), terutama jika ada produk Pop Mart yang sedang hits, seperti item yang dipakai oleh Lisa BLACKPINK. “Tapi enggak apa-apa kan FOMO, beli sendiri ya kan?” ujarnya dengan senyum lebar. Salah satu mainan terbaru yang tengah diburunya adalah Skullpanda The Mirage, koleksi edisi terbatas yang baru pertama kali hadir di Indonesia.

Business Development Manager Pop Mart Indonesia, Rudy Kurniawan, mengungkapkan bahwa komunitas pengoleksi mainan di Indonesia semakin berkembang. Hal ini terlihat dengan dibukanya toko keempat Pop Mart di Summarecon Mall Kelapa Gading yang menyasar pasar lifestyle dan art toys. Rudy juga menjelaskan bahwa koleksi limited edition Pop Mart sangat diminati, dan jika produk habis, belum tentu akan tersedia lagi.

Penyanyi dan penggemar mainan, Rangga Moela, menambahkan bahwa penggemar mainan di Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk membeli koleksi Pop Mart. Menurutnya, harga di Indonesia lebih terjangkau, dan semua item yang ada di luar negeri akan tersedia di Indonesia juga.

Influencer Jovie Adiguna, yang juga penggemar mainan, berharap Pop Mart bisa berkolaborasi dengan seniman Indonesia untuk menciptakan karakter khas Indonesia. Harapan ini semakin memperlihatkan perkembangan komunitas penggemar mainan yang semakin pesat di Indonesia.

20.000 Mainan dan Satu Rekor Dunia: Perjalanan Epik Kolektor Cepat Saji dari Filipina

Percival Lugue, seorang seniman asal Filipina, menjadi sorotan dunia berkat kecintaannya pada mainan yang diperoleh dari paket makanan cepat saji. Di kediamannya yang berada di Apalit, provinsi Pampanga, ia dengan bangga memamerkan ribuan koleksi mainan yang disusunnya secara rapi. Hobi unik ini telah ia tekuni sejak berusia lima tahun dan membawanya mengukir prestasi luar biasa: memegang Rekor Dunia Guinness untuk koleksi mainan cepat saji terbanyak di dunia.

Pada tahun 2014, Guinness World Records resmi mengakui koleksinya yang saat itu telah melampaui angka 10.000 mainan. Namun, hingga tahun 2021, jumlah tersebut telah melonjak drastis mencapai sekitar 20.000 item. Percival tidak hanya mengoleksi mainan, ia bahkan membangun sebuah rumah khusus demi menampung dan merawat benda-benda penuh nostalgia ini.

Kecintaannya terhadap mainan cepat saji bukan sekadar koleksi, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi artistik dan dedikasi yang luar biasa terhadap dunia masa kecil. Dalam setiap tumpukan mainan yang tertata di rak-rak rumahnya, terdapat kisah tentang usaha, kenangan, dan semangat yang menginspirasi.

Di usianya yang menginjak 50 tahun, Percival terus mengembangkan koleksinya dengan penuh semangat. Baginya, setiap mainan bukan sekadar barang, melainkan potongan cerita dari hidup yang terus ia susun satu per satu. Koleksinya kini tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tapi juga simbol dedikasi dan cinta pada hal-hal sederhana yang membawa kebahagiaan besar.

Rangga Moela, Artis yang Kecanduan Koleksi Art Toys Langka

Rangga Moela, yang dikenal lewat kiprahnya di dunia hiburan, memiliki hobi unik yang berbeda dari kebanyakan orang. Selain berkarir di industri musik dan film, Rangga adalah seorang kolektor art toys atau mainan seni. Dalam sebuah kesempatan, Rangga mengungkapkan kecintaannya terhadap mainan langka yang bernilai seni tinggi. “Aku sangat menghargai karya seni, terutama yang diciptakan oleh seniman-seniman pembuat mainan,” katanya saat ditemui di gerai Pop Mart, Jakarta Utara.

Salah satu jenis mainan yang paling banyak dikoleksi oleh Rangga adalah Labubu. Artis yang pernah bermain dalam film Catatan Akhir Kuliah ini bahkan sudah memiliki lebih dari 100 koleksi Labubu. Koleksinya beragam, mulai dari boneka, action figure, hingga berbagai aksesoris kecil seperti tas dan bag charm yang semuanya bertemakan Labubu. Menariknya, beberapa edisi Labubu yang dimilikinya sangat eksklusif dan hanya tersedia di negara tertentu. “Contohnya di Thailand ada Labubu versi Thailand, dan di Singapura ada Labubu Merlion hasil kolaborasi,” jelas Rangga.

Untuk mendapatkan koleksi edisi terbatas ini, Rangga tak segan-segan melakukan perjalanan jauh. Salah satunya adalah ke Singapura untuk mendapatkan Labubu Merlion yang sangat sulit ditemukan. “Jarak terjauh yang aku tempuh untuk Labubu adalah ke Singapura karena versi ini langka banget,” tuturnya. Meski begitu, Rangga berharap kolektor mainan di Indonesia bisa menikmati produk-produk tersebut tanpa harus bepergian ke luar negeri, mengingat harga di Indonesia lebih terjangkau.

Museum Mainan 198x: Tempat Nostalgia Seru Masa Kecil di Bandung

Bayangkan jika memori mainan klasik dari dekade 80-an bisa diabadikan dalam sebuah museum. Hal ini terwujud di Museum Mainan 198x, yang terletak di Jalan Sunda No. 39A, Bandung. Museum ini menjadi tempat yang sempurna untuk merasakan kembali kenangan masa kecil dengan berbagai koleksi mainan dari era 1980-an. Dengan desain yang menarik, museum ini mengundang pengunjung untuk bernostalgia dan mengingat kembali momen-momen bahagia di masa lalu.

Museum Mainan 198x didirikan oleh Aldo Ikhwanul Khalid, yang memiliki kecintaan mendalam terhadap mainan klasik. Koleksi pertama yang dimulai dengan dua etalase kecil berkembang pesat, hingga akhirnya Aldo membuka toko mainan kolektor pertama di Bandung pada tahun 1999, bernama Zero Toys. Pada tahun 2005, koleksi tersebut diubah menjadi museum untuk menghormati mainan dari era 1980-an. Nama “198x” dipilih untuk menggambarkan periode antara 1980 hingga 1989, sebuah era yang tak terlupakan bagi banyak orang.

Saat ini, museum ini memiliki lebih dari 3.000 jenis mainan, dari berbagai belahan dunia, termasuk mainan buatan Amerika dan Jepang. Koleksi yang paling populer adalah mainan robot Jepang, yang terinspirasi oleh film-film robot Jepang yang booming di masa itu. Museum ini menawarkan pengalaman visual yang mengesankan, dengan mainan-mainan yang dipajang secara rapi. Selain itu, pengunjung dapat membeli merchandise eksklusif yang berfungsi sebagai tiket masuk.

Museum Mainan 198x telah menjadi tujuan favorit bagi kolektor dan penggemar mainan dari berbagai usia. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB, menjadikannya destinasi ideal untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga atau teman-teman.

Mainan Keren dan Menarik untuk Anak Laki-Laki: 5 Rekomendasi Terbaik

Mencari mainan yang menarik dan berbeda untuk anak laki-laki memang bisa menjadi tantangan. Dari kendaraan mini hingga action figure, berbagai mainan dengan konsep unik dan seru dapat ditemukan. Dengan memilih mainan yang tepat, bermain bisa lebih menyenangkan sekaligus mendidik.

Berikut adalah beberapa pilihan mainan terbaik untuk anak laki-laki:

  1. Hot Wheels
    Hot Wheels menjadi salah satu mainan favorit banyak anak laki-laki. Miniatur mobil yang hadir dengan desain keren dan berbagai lintasan balap semakin menambah keseruan saat dimainkan. Selain itu, edisi kolektor dari Hot Wheels juga banyak dicari oleh para penggemar. Harga yang bervariasi membuat mainan ini dapat dijangkau oleh berbagai kalangan.
  2. LEGO
    Mainan konstruksi LEGO merupakan pilihan yang tak pernah salah, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. LEGO menyediakan berbagai tema menarik, seperti City, Star Wars, hingga Technic. Set LEGO memungkinkan anak untuk mengasah kreativitas dan membangun berbagai bentuk sesuai imajinasi mereka. Ada banyak pilihan paket yang bisa dibeli sesuai dengan minat dan usia.
  3. Action Figure
    Untuk anak laki-laki yang suka dengan karakter superhero atau tokoh anime, action figure adalah pilihan yang sangat tepat. Karakter-karakter populer seperti Spider-Man, Batman, atau Gundam hadir dalam berbagai ukuran dan desain yang detail. Action figure ini bisa menjadi koleksi berharga dan bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat dengan harga yang berbeda-beda.
  4. Mobil Remote Control
    Mobil remote control memberikan pengalaman bermain yang lebih interaktif. Dengan berbagai model seperti mobil off-road, drift, atau monster truck, mainan ini dapat memberikan keseruan tersendiri. Beberapa merek bahkan menambahkan fitur canggih seperti kontrol melalui aplikasi smartphone dan kecepatan tinggi, menjadikannya lebih menarik. Pilihan mobil ini juga sering tersedia dengan berbagai promo menarik.
  5. Beyblade
    Beyblade adalah mainan gasing modern yang sangat populer di kalangan anak-anak. Dengan desain unik dan berbagai jenis yang berbeda, Beyblade memberikan pengalaman bermain yang penuh tantangan. Permainan ini juga mengajarkan strategi dan keterampilan bertarung yang menyenangkan saat dimainkan bersama teman. Koleksi Beyblade dapat dengan mudah ditemukan di pasaran.

Kesimpulan
Dengan berbagai pilihan mainan yang seru dan bermanfaat di atas, anak laki-laki dapat memperoleh pengalaman bermain yang menyenangkan dan mendidik. Semua mainan ini tersedia dengan mudah di berbagai platform belanja online, seperti Shopee, dengan berbagai penawaran menarik yang bisa memudahkan proses pembelian.

Yoyo Termahal di Dunia, Mainan Unik yang Jadi Incaran Kolektor

Bagi para kolektor mainan, memiliki yoyo dengan harga fantastis bisa menjadi hobi yang memberikan kepuasan tersendiri. Meski terkesan sederhana, yoyo sebenarnya merupakan sebuah karya seni yang membutuhkan keterampilan, ketekunan, serta konsistensi dalam memainkannya. Tidak heran jika beberapa orang rela mengeluarkan dana besar demi mendapatkan yoyo langka dengan nilai historis dan desain eksklusif.

Salah satu yoyo yang paling dicari adalah Original Pedro Flores, yang dianggap sebagai yoyo tertua di dunia. Karena statusnya sebagai barang antik, harga jualnya bisa mencapai Rp11 juta. Selain itu, ada YoyoJam Next Level yang dibuat dari bahan aluminium kelas pesawat terbang, memberikan stabilitas luar biasa saat diputar dengan kecepatan tinggi. Yoyo ini dijual dengan harga Rp2 juta. Yoyo langka lainnya adalah Yoyo Richard Nixon, yang memiliki tanda tangan Presiden AS ke-37 serta pernah dimiliki oleh legenda musik terkenal. Nilai jualnya mencapai Rp238 juta, menjadikannya sebagai yoyo termahal di dunia.

Tidak hanya itu, YoYo Factory juga merilis yoyo unik bernama Catch 22 yang dilengkapi dengan perangkat lunak dan dibanderol seharga Rp10 juta. Sementara itu, perusahaan Australia Jack Russell pernah meluncurkan Yoyo Special Coca-Cola dalam jumlah terbatas, membuat harganya melonjak hingga Rp28 juta. Terakhir, Duncan Freehand De-Luxxe yang terbuat dari 99% magnesium ditawarkan dengan harga Rp8 juta per unit.

Dengan nilai historis dan keunikannya, yoyo-yoyo ini menjadi incaran kolektor yang ingin memiliki lebih dari sekadar mainan, tetapi juga sebuah karya seni berharga.

Mainan Hits Era 90-an yang Kini Langka dan Harganya Melonjak

Pada era 90-an, ketika teknologi digital belum semarak seperti sekarang, anak-anak akrab dengan berbagai permainan yang menjadi tren di masanya. Beberapa mainan yang dulunya mudah ditemukan di toko atau supermarket kini justru sulit dicari akibat pergeseran tren serta maraknya permainan digital. Namun, banyak orang yang masih merasa nostalgia dan ingin merasakan kembali keseruan memainkan mainan-mainan tersebut.

Salah satu mainan legendaris adalah Tamagotchi, yang dikembangkan oleh Bandai di Jepang dan sempat populer di awal 2000-an. Mainan ini memungkinkan pemain untuk merawat hewan peliharaan virtual melalui perangkat berbentuk telur dengan layar kecil. Tamagotchi perlu diberi makan, diajak bermain, dan dirawat layaknya hewan sungguhan. Kini, mainan ini semakin langka di toko fisik dan hanya tersedia di e-commerce dengan harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk versi terbaru.

Game Boy juga menjadi ikon di zamannya sebagai konsol genggam besutan Nintendo. Banyak permainan populer seperti Super Mario Land dan Tetris yang membuatnya digemari. Di Indonesia, Game Boy lebih dikenal dalam bentuk Brick Game atau Gamebot yang menawarkan permainan sederhana seperti tetris. Meski terbatas, anak-anak dulu sangat menikmati permainan ini. Saat ini, Gamebot masih bisa ditemukan di e-commerce dengan harga sekitar Rp99 ribu.

Mainan lain yang populer adalah balon tiup, yang sering dijual di warung sekolah dan menjadi kesenangan tersendiri bagi anak-anak. Balon ini dapat ditiup hingga membesar, dan jika bocor, cukup ditutup dengan jari. Dulu harganya sangat murah dan mudah didapat, tetapi kini lebih sering dijual di e-commerce dengan harga sekitar Rp7 ribu per kotak isi 32 buah.

Tamiya juga menjadi favorit anak-anak pada masanya, terutama karena pengaruh serial anime yang membuatnya semakin digemari. Pada era 90-an, harga Tamiya masih di bawah Rp50 ribu, meski bagi sebagian anak-anak tetap tergolong mahal. Kini, mainan ini semakin sulit ditemukan di toko fisik dan hanya tersedia di e-commerce dengan kisaran harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

Mainan-mainan ini mungkin sudah langka, tetapi kenangannya tetap melekat bagi mereka yang pernah mengalaminya. Jika ingin bernostalgia, kini hanya e-commerce yang menjadi tempat terbaik untuk berburu kembali mainan-mainan klasik tersebut.