Tag Archives: Kolektor Mainan

Fenomena Boneka Labubu dan Budaya KEPO serta FOMO di Era Digital

Boneka Labubu menjadi salah satu koleksi yang tengah populer di Indonesia setelah diperkenalkan oleh POP MART, perusahaan mainan ternama yang dikenal dengan produk edisi terbatasnya. Kehadiran boneka ini langsung menarik perhatian kolektor serta masyarakat luas, terutama melalui media sosial yang berperan besar dalam menyebarkan tren. Dengan berbagai unggahan foto dan video, rasa penasaran masyarakat meningkat, menciptakan fenomena KEPO (Knowing Every Particular Object) dan FOMO (Fear of Missing Out), dua perilaku yang kerap terjadi dalam kehidupan digital saat ini.

Di Indonesia, KEPO dan FOMO semakin marak seiring meningkatnya penggunaan media sosial. Budaya komunal yang kuat membuat masyarakat merasa perlu mengetahui tren terbaru agar tetap terhubung dengan lingkungan sekitar. Selain itu, tekanan sosial juga berperan dalam mendorong orang untuk mengikuti tren, seperti saat boneka Labubu menjadi viral. Banyak yang merasa perlu ikut serta dalam percakapan agar tidak dianggap ketinggalan.

Meskipun tren ini menarik, terlalu terlibat dalam KEPO dan FOMO dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan keinginan berlebihan dalam mengikuti tren. Mengurangi waktu di media sosial, menentukan prioritas pribadi, serta berlatih mindfulness dapat membantu mengatasi ketergantungan terhadap tren yang bersifat sementara. Dengan pendekatan yang lebih bijak, seseorang dapat tetap menikmati tren tanpa terjebak dalam tekanan sosial yang berlebihan, sehingga kehidupan menjadi lebih seimbang dan bermakna.

Zero Toys: Museum Mainan di Bandung yang Bawa Nostalgia Era 1980-an

Bandung kembali menghadirkan destinasi wisata unik yang patut dikunjungi, yakni museum mainan Zero Toys. Berbeda dari museum pada umumnya, tempat ini menyimpan berbagai koleksi mainan yang berasal dari era 1980-an, menghadirkan nostalgia bagi para pengunjung dari berbagai kalangan. Berlokasi di Jalan Sunda No. 39a, Sumur Bandung, museum ini telah ada sejak tahun 1999 dan menjadi tempat impian bagi para kolektor mainan di Indonesia. Zero Toys juga dikenal sebagai pusat mainan konsinyasi, terutama untuk item langka yang banyak diincar kolektor.

Museum ini memiliki lebih dari 3.500 koleksi mainan, mencakup berbagai karakter dari anime, serial TV, hingga tokoh ikonik dari masa lalu. Salah satu koleksi utama yang menjadi daya tarik adalah mainan Star Wars yang sangat lengkap, mulai dari action figure, novel, hingga berbagai memorabilia lainnya. Pengunjung yang merupakan penggemar berat Star Wars dapat menikmati pengalaman serasa berada di dunia galaksi yang jauh. Selain itu, museum ini juga menyediakan berbagai koleksi video game klasik yang dapat dimainkan, menjadi tempat nostalgia bagi pecinta game retro.

Zero Toys terdiri dari tiga lantai, di mana selain area museum, terdapat toko mainan yang menjual berbagai koleksi unik. Menariknya, museum ini tidak buka setiap hari, melainkan hanya beroperasi dari Jumat hingga Minggu. Namun, bagi yang ingin datang di luar jadwal tersebut, bisa melakukan konfirmasi terlebih dahulu melalui akun Instagram resmi @zerotoys dan @museum198x. Pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, tetapi cukup membeli merchandise berupa stiker pack bertema tahun 1980-an sebagai tanda masuk dan kenang-kenangan.

Kolektor Mainan Antonius Soedjono, YouTuber yang Mengubah Passion Jadi Karier

Sejak pertama kali terjun ke dunia koleksi action figure pada tahun 2012, Antonius Soedjono telah membangun sebuah perjalanan yang luar biasa dalam mengumpulkan patung-patung karakter ikonik seperti Iron Man, Batman, hingga Superman. Awalnya dimulai sebagai hobi pribadi, kini koleksi tersebut berkembang menjadi sebuah dedikasi yang mendalam terhadap seni dan cerita di balik setiap karakter favoritnya. Hobi ini pun akhirnya membawa Antonius untuk mendirikan sebuah toko yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual-beli, namun juga sebagai ruang komunitas yang menyatukan para kolektor mainan dari berbagai latar belakang.

Dari Hobi Menjadi Sebuah Passion

Antonius mengungkapkan bahwa kecintaannya pada koleksi action figure berawal dari hasratnya untuk memiliki figur favorit. Namun, dengan berjalannya waktu, ia menyadari bahwa koleksi ini lebih dari sekadar hobi—ini adalah bentuk penghargaan terhadap seni dan narasi di balik setiap karakter. “Dulu, saya hanya ingin punya satu atau dua figur dari karakter favorit. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya menyadari koleksi ini bukan hanya tentang barang-barang keren. Ini adalah penghargaan saya terhadap seni dan cerita yang ada di baliknya,” jelas Antonius.

Saat ini, koleksinya telah memenuhi dua ruko, dan salah satu yang paling mencolok adalah patung Iron Man setinggi dua meter yang menjadi kebanggaannya. Bagi Antonius, setiap item dalam koleksinya memiliki cerita emosional yang membuatnya jauh lebih berarti. “Setiap koleksi punya kisahnya sendiri. Itu yang membuat saya semakin menghargainya,” tambahnya.

VVIP TOYS: Menciptakan Ruang untuk Komunitas

Pada tahun 2019, Antonius memutuskan untuk mewujudkan impian lainnya dengan mendirikan VVIP TOYS Collectibles Store. Lebih dari sekadar tempat jual-beli, toko ini dirancang dengan konsep yang mendalam untuk menciptakan pengalaman imersif bagi para penggemar dunia koleksi. “Toko ini bukan sekadar tempat untuk bertransaksi. Ini adalah ruang di mana para kolektor bisa merasa diterima, berbagi pengalaman, dan mendukung satu sama lain,” ujar Antonius dengan penuh semangat.

Meningkatkan Pemahaman Melalui Edukasi

Antonius juga berkomitmen untuk membantu kolektor, terutama yang baru memulai, dalam memahami nilai lebih dari setiap barang koleksi. Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti YouTube dan Instagram, ia berbagi berbagai informasi mulai dari cara membedakan barang asli dan replika, hingga tips merawat koleksi agar tetap awet. “Koleksi mainan bukan hanya tentang memiliki barang keren, tapi juga tentang memahami nilai seni dan sejarah di baliknya. Saya ingin membantu para kolektor agar bisa lebih menghargai dan merawat koleksi mereka,” jelasnya.

Melalui pendekatan edukatif ini, Antonius berharap dapat mengurangi kesalahan umum yang sering dilakukan oleh kolektor pemula dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keaslian serta perawatan koleksi.

Membangun Komunitas yang Solid

Selain sebagai toko, VVIP TOYS juga menjadi pusat berbagai acara komunitas, seperti diskusi santai dan pertemuan antar kolektor. Kegiatan ini berfungsi sebagai platform untuk mempererat hubungan antar kolektor dan menciptakan rasa kebersamaan yang kuat. Antonius percaya, ruang ini memiliki peran penting dalam membangun jaringan dan memperkuat komunitas kolektor mainan di Indonesia. “Kami ingin menciptakan sebuah komunitas yang saling mendukung, berbagi, dan memperkaya pengetahuan bersama,” tutup Antonius.