Tag Archives: Kota Malang

Dodi Mulyadi: Kolektor Jam Beker dan Barang Antik yang Membawa Kita Kembali ke Masa Lalu

Di tengah kesibukan kota modern, Dodi Mulyadi, seorang kolektor dari Kota Malang, berhasil menghidupkan kembali kenangan masa lalu melalui hobi uniknya. Rumahnya yang terletak di Jalan Pisang Agung Nomor 55-51 kini telah menjadi semacam museum mini yang menyimpan berbagai koleksi benda antik. Dari jam beker lawas hingga mainan zaman dulu, Dodi memiliki lebih dari 250 jam beker yang berbeda bentuk dan ukuran.

Kecintaannya pada benda-benda antik dimulai pada tahun 2005 ketika ia melihat sebuah jam beker lawas yang mengingatkannya pada masa kecil. Sejak saat itu, ia semakin tertarik untuk mengumpulkan benda-benda antik, seringkali mengunjungi toko barang bekas untuk menambah koleksinya. “Saya beli karena ingin nostalgia, dibersihkan, lalu dipajang,” kata Dodi. Selain jam beker, koleksinya juga mencakup berbagai barang antik lainnya, seperti radio lawas, koper besi, mesin ketik, setrika arang, hingga koleksi mainan lawas yang tak kalah banyak jumlahnya.

Hobi ini tidak hanya menjadi hiburan bagi Dodi, tetapi juga menjadi daya tarik bagi teman-teman dan lingkungan sekitar. Keluarganya, yang awalnya merasa heran, akhirnya mulai mendukung dan mengapresiasi koleksinya. Bahkan, beberapa barang koleksinya pernah dipinjam untuk keperluan acara, seperti properti pernikahan. Dodi percaya bahwa melalui koleksinya, ia telah menciptakan ruang nostalgia yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, memberikan hiburan dan kenangan berharga bagi dirinya dan orang lain.

Surga Mainan Anak di Malang, Ini 4 Toko Favorit yang Wajib Dikunjungi

Bagi orang tua atau siapa saja yang ingin memberikan hadiah untuk si kecil, memilih toko mainan yang lengkap dan terpercaya tentu jadi hal penting. Di Kota Malang, ada beberapa toko yang dikenal dengan koleksi mainannya yang beragam, harga ramah di kantong, serta pelayanan yang memuaskan. Salah satu yang paling populer adalah Sion Toys, berlokasi di Jl. Kapten Piere Tendean No.26F, Kasin. Toko ini menawarkan beragam mainan seperti boneka, lego, mobil-mobilan, hingga mainan bayi. Setiap produk dicek sebelum dijual untuk memastikan kualitas dan fungsinya tetap optimal. Sion Toys buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Selain itu, ada Toko Saga yang terletak di Jl. Zainul Arifin No.90, dekat dengan Pasar Besar Malang. Meski ruang tokonya tidak begitu besar, pilihan mainan di sini sangat lengkap, dari yang terbaru hingga model lama. Toko ini juga menjual perlengkapan rumah tangga seperti pot, piring, dan toples. Buka setiap hari dari pukul 08.30 sampai 21.00 WIB. Untuk pilihan dengan ruang luas, Toko Hen Hen di Jl. Candi Jago No.2, Blimbing, layak dipertimbangkan. Toko ini menyediakan berbagai jenis mainan dari drum mini hingga action figure dan mainan edukatif.

Bagi yang mencari mainan edukatif secara khusus, Toko Bintang Kecil di Jl. Brigjend Slamet Riadi No.76A1 bisa jadi pilihan utama. Di sini tersedia puzzle, clay, lego, hingga kolam tiup, lengkap dengan layanan bungkus kado dan kartu ucapan. Toko ini buka setiap Senin hingga Sabtu pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Dengan pilihan toko sebanyak itu, berburu mainan berkualitas di Malang jadi lebih menyenangkan dan mudah.

Mainan Lokal Penuh Makna, Woo Hoo Hadirkan Edukasi Seru dari Kayu Malang

Woo Hoo, sebuah startup mainan edukatif lokal yang muncul pada awal 2025, hadir membawa semangat baru untuk memenuhi kekosongan pasar mainan berbasis Montessori di Kota Malang. Diinisiasi oleh Adi dan Cindy, Woo Hoo lahir dari pengamatan mereka akan minimnya pilihan mainan Montessori di Indonesia, khususnya wilayah Malang. Melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan, mereka menciptakan produk yang tak hanya mendidik, tetapi juga mengangkat potensi perajin lokal.

Seluruh mainan Woo Hoo diproduksi secara eksklusif di Tlogomas, Malang, dengan menggandeng pengrajin kayu lokal yang berpengalaman. Mereka menggunakan bahan utama seperti kayu pinus dan plywood berkualitas tinggi untuk memastikan keamanan serta daya tahan produk. Meski dihadapkan pada tantangan pencarian bahan baku, Woo Hoo tetap konsisten memilih supplier offline demi mendapatkan tekstur dan kualitas yang tepat.

Produk mereka menyasar anak-anak usia 2 hingga 6 tahun, dengan deretan mainan menarik seperti Duckling Lamp Box, Coloring Figurine, hingga Wooden Camera. Harga mainan dibanderol antara Rp50.000 sampai Rp200.000, menjadikannya terjangkau untuk berbagai kalangan. Sementara penjualan saat ini dilakukan secara daring, respon pasar yang positif mendorong Woo Hoo untuk merambah pameran produk anak serta rencana jangka panjang membuka toko fisik.

Nama “Woo Hoo” sendiri merupakan singkatan dari Wood for Household, yang diubah menjadi lebih ceria dan menarik untuk anak-anak. Dengan pendekatan edukatif, semangat lokal, dan strategi pemasaran digital yang aktif, Woo Hoo optimis menjadi pilihan utama orang tua dalam memilih mainan berkualitas untuk anak-anak mereka.