Lego kembali menggebrak dunia koleksi dengan meluncurkan set eksklusif bertema konsol klasik Nintendo Entertainment System (NES) era 1980-an yang dirakit dari 2.600 keping Lego. Kolaborasi kreatif ini dilakukan bersama Nintendo dan ditujukan khusus bagi penggemar dewasa yang ingin mengenang masa kecilnya bersama gim legendaris seperti “Super Mario”. Menurut Creative Lead Lego Group untuk proyek ini, Mateen Simons, banyak orang dewasa masih menyimpan ingatan akan momen pertama kali melihat Mario melompat-lompat di layar TV kecil, meskipun dengan grafis sederhana. Melalui set Lego NES ini, penggemar dapat membangun kembali kenangan manis itu sekaligus berbagi pengalaman bermain dengan anak-anak mereka. Konsol NES orisinal merupakan salah satu konsol terlaris sepanjang sejarah dan menjadi ikon dalam dunia gim karena berhasil mengubah citra video game dari sekadar mainan anak-anak menjadi media hiburan yang mendunia. Set Lego ini tak hanya menampilkan konsol NES klasik, tetapi juga menyertakan pengontrol lengkap dengan kabel, slot pembuka cartridge gim yang bisa dikunci, serta sebuah TV retro mini yang dapat dirakit sendiri dan menampilkan figur datar Mario 8-bit. Tidak ketinggalan, Lego Mario dari Lego Super Mario Starter Course juga bisa dihubungkan dan akan merespons seperti dalam gim aslinya—mulai dari menghindari musuh hingga mengambil power-up. Set eksklusif ini akan tersedia di toko resmi Lego dan Lprice, serta akan menyusul hadir di berbagai gerai lain secara global, meski harga resminya masih dirahasiakan.
Tag Archives: Nintendo
Mainan Hits Era 90-an yang Kini Langka dan Harganya Melonjak
Pada era 90-an, ketika teknologi digital belum semarak seperti sekarang, anak-anak akrab dengan berbagai permainan yang menjadi tren di masanya. Beberapa mainan yang dulunya mudah ditemukan di toko atau supermarket kini justru sulit dicari akibat pergeseran tren serta maraknya permainan digital. Namun, banyak orang yang masih merasa nostalgia dan ingin merasakan kembali keseruan memainkan mainan-mainan tersebut.
Salah satu mainan legendaris adalah Tamagotchi, yang dikembangkan oleh Bandai di Jepang dan sempat populer di awal 2000-an. Mainan ini memungkinkan pemain untuk merawat hewan peliharaan virtual melalui perangkat berbentuk telur dengan layar kecil. Tamagotchi perlu diberi makan, diajak bermain, dan dirawat layaknya hewan sungguhan. Kini, mainan ini semakin langka di toko fisik dan hanya tersedia di e-commerce dengan harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk versi terbaru.
Game Boy juga menjadi ikon di zamannya sebagai konsol genggam besutan Nintendo. Banyak permainan populer seperti Super Mario Land dan Tetris yang membuatnya digemari. Di Indonesia, Game Boy lebih dikenal dalam bentuk Brick Game atau Gamebot yang menawarkan permainan sederhana seperti tetris. Meski terbatas, anak-anak dulu sangat menikmati permainan ini. Saat ini, Gamebot masih bisa ditemukan di e-commerce dengan harga sekitar Rp99 ribu.
Mainan lain yang populer adalah balon tiup, yang sering dijual di warung sekolah dan menjadi kesenangan tersendiri bagi anak-anak. Balon ini dapat ditiup hingga membesar, dan jika bocor, cukup ditutup dengan jari. Dulu harganya sangat murah dan mudah didapat, tetapi kini lebih sering dijual di e-commerce dengan harga sekitar Rp7 ribu per kotak isi 32 buah.
Tamiya juga menjadi favorit anak-anak pada masanya, terutama karena pengaruh serial anime yang membuatnya semakin digemari. Pada era 90-an, harga Tamiya masih di bawah Rp50 ribu, meski bagi sebagian anak-anak tetap tergolong mahal. Kini, mainan ini semakin sulit ditemukan di toko fisik dan hanya tersedia di e-commerce dengan kisaran harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Mainan-mainan ini mungkin sudah langka, tetapi kenangannya tetap melekat bagi mereka yang pernah mengalaminya. Jika ingin bernostalgia, kini hanya e-commerce yang menjadi tempat terbaik untuk berburu kembali mainan-mainan klasik tersebut.