Dimas Prasetyo, seorang karyawan swasta berusia 29 tahun asal Jakarta, telah memiliki koleksi action figure yang kini lebih dari seratus buah. Semua dimulai saat ia masih kuliah, ketika ia membeli Iron Man Mark 42. Sejak saat itu, ketertarikannya terhadap action figure semakin berkembang. Kini, koleksinya mencakup berbagai karakter dari Gundam, One Piece, Dragon Ball, hingga berbagai karakter dalam dunia game.
Bagi Dimas, hobi ini bukan hanya soal membeli barang, namun lebih pada cerita yang ada di balik setiap figur. Beberapa koleksinya bahkan dibeli dengan harga yang cukup tinggi, melalui preorder berbulan-bulan, atau lelang yang berlangsung hingga tengah malam. Namun, semua itu dianggapnya sangat berharga. “Setiap figur punya cerita. Itu lebih dari sekadar pajangan,” ungkapnya saat berbincang dengan RRI Medan.
Hobi ini juga menjadi momen berharga untuk bonding bersama keluarga, seperti saat Dimas merakit Gundam bersama keponakannya. Meskipun banyak orang menganggap koleksi action figure ini sebagai “mainan mahal untuk orang dewasa”, Dimas tak merasa terganggu dengan pandangan tersebut. Baginya, yang terpenting adalah kebahagiaan dan tidak mengganggu orang lain.
Untuk pemula yang ingin memulai hobi ini, Dimas memberikan beberapa tips. Pertama, pilih karakter favorit, kemudian atur anggaran, pelajari jenis dan brand yang ada, serta bergabung dengan komunitas penggemar untuk berbagi pengalaman. Hobi ini bagi Dimas lebih dari sekadar mengumpulkan mainan; ia melihatnya sebagai gabungan antara nostalgia, seni, dan kebahagiaan.