Pada bulan Desember, Kyiv Post melaporkan bahwa sekitar 40 persen komponen drone jarak jauh militer Ukraina diproduksi secara lokal, sementara sisanya harus diimpor, terutama dari China, akibat terbatasnya kapasitas manufaktur mikroelektronik di dalam negeri. Perusahaan seperti Alibaba, induk dari AliExpress, serta Temu, tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari WIRED terkait risiko atau batasan pembelian aksesori drone di platform mereka.
Dave Torres, kepala keamanan Red Balloon, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan penggunaan drone untuk tujuan berbahaya. Sebagai mantan prajurit, ia terbiasa menghadapi ancaman perangkat peledak improvisasi (IED) yang sebelumnya tersembunyi di tanah, namun kini teknologi memungkinkan IED diterbangkan langsung ke targetnya. Red Balloon, yang fokus pada analisis perangkat keras dan firmware, menemukan bahwa tali serat optik drone mengandung chip field programmable gate arrays (FPGA) yang sudah cukup lama tetapi tetap mahal. Keberadaan chip ini menunjukkan bahwa perangkat tersebut dirancang lebih fleksibel dan dapat berkembang melebihi kebutuhan seorang penggemar drone biasa. Selain itu, modul panduan drone menampilkan sistem pengenalan objek berbasis kecerdasan buatan yang mampu mengidentifikasi burung dari jarak 30 meter dan kuda hingga 100 meter. Namun, kemampuan tersebut kemudian dimodifikasi untuk mengenali manusia dan kendaraan, yang memperkuat kekhawatiran akan potensi penyalahgunaannya.
Teknologi pertahanan anti-drone masih dalam tahap awal, sementara di berbagai belahan dunia, penggunaan drone untuk tujuan ekstremis terus meningkat. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS bahkan telah mendorong aparat negara bagian dan lokal untuk mengevaluasi kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman drone yang dimodifikasi. Saat ini, metode efektif untuk melumpuhkan drone termasuk senjata mesin, laser, dan perangkat pengacau sinyal, tetapi metode ini sulit diterapkan di kawasan perkotaan padat. Oleh karena itu, Red Balloon berupaya mengembangkan teknologi yang lebih aman untuk menetralkan drone tanpa menimbulkan dampak destruktif.
Menurut Torres, harga aksesori drone yang beredar di pasar daring sangat murah dibandingkan dengan biaya pengembangan yang mungkin dibutuhkan oleh kontraktor pertahanan AS. Ini menunjukkan bahwa seseorang dengan rencana matang dapat menciptakan ancaman serius dengan biaya yang relatif kecil, menjadikan drone sebagai senjata murah yang semakin sulit dikendalikan.