Deck Toon World di Yu-Gi-Oh! Duel Links: Kekuatan dan Strategi

Deck Toon World di Yu-Gi-Oh! Duel Links menawarkan kombinasi kartu yang sangat kuat dengan kemampuan untuk mengalahkan lawan dengan cepat. Dengan kartu Toon World, monster Toon kamu bisa langsung menyerang Life Points (LP) lawan tanpa harus mengatasi monster mereka terlebih dahulu. Untuk menggunakan deck ini dengan maksimal, kamu memerlukan karakter Pegasus dengan kemampuan “It’s a Toon World” yang memungkinkan kamu untuk memulai duel dengan Toon World aktif. Meskipun deck ini sangat efektif dalam menyerang, ada kelemahan yang perlu diperhatikan, yakni monster Toon tidak dapat menyerang pada giliran mereka disummon. Oleh karena itu, kamu perlu melindungi mereka terlebih dahulu agar bisa melakukan serangan langsung.

Komposisi kartu yang tepat sangat krusial dalam deck ini, karena kamu membutuhkan kombinasi antara kartu serangan dan pertahanan. Beberapa kartu utama yang harus ada di deck ini antara lain Toon Mermaid, yang dapat menyerang LP lawan setelah membayar 500 LP, dan Toon Summoned Skull, monster dengan damage tinggi yang bisa di-combo dengan Toon Rollback untuk menyerang dua kali dalam satu giliran. Kartu seperti Gravelstorm sangat berguna untuk melindungi Toon World dari serangan musuh, sementara kartu Jerry Beans Man dan Flash Assailant menambah kekuatan serangan. Untuk perlindungan, kartu seperti Sphere Kuriboh dan Windstorm of Etaqua sangat berguna untuk mencegah serangan musuh. Dengan komposisi kartu yang tepat, deck Toon World akan menjadi ancaman serius di arena duel.

Yoyo Termahal di Dunia, Mainan Unik yang Jadi Incaran Kolektor

Bagi para kolektor mainan, memiliki yoyo dengan harga fantastis bisa menjadi hobi yang memberikan kepuasan tersendiri. Meski terkesan sederhana, yoyo sebenarnya merupakan sebuah karya seni yang membutuhkan keterampilan, ketekunan, serta konsistensi dalam memainkannya. Tidak heran jika beberapa orang rela mengeluarkan dana besar demi mendapatkan yoyo langka dengan nilai historis dan desain eksklusif.

Salah satu yoyo yang paling dicari adalah Original Pedro Flores, yang dianggap sebagai yoyo tertua di dunia. Karena statusnya sebagai barang antik, harga jualnya bisa mencapai Rp11 juta. Selain itu, ada YoyoJam Next Level yang dibuat dari bahan aluminium kelas pesawat terbang, memberikan stabilitas luar biasa saat diputar dengan kecepatan tinggi. Yoyo ini dijual dengan harga Rp2 juta. Yoyo langka lainnya adalah Yoyo Richard Nixon, yang memiliki tanda tangan Presiden AS ke-37 serta pernah dimiliki oleh legenda musik terkenal. Nilai jualnya mencapai Rp238 juta, menjadikannya sebagai yoyo termahal di dunia.

Tidak hanya itu, YoYo Factory juga merilis yoyo unik bernama Catch 22 yang dilengkapi dengan perangkat lunak dan dibanderol seharga Rp10 juta. Sementara itu, perusahaan Australia Jack Russell pernah meluncurkan Yoyo Special Coca-Cola dalam jumlah terbatas, membuat harganya melonjak hingga Rp28 juta. Terakhir, Duncan Freehand De-Luxxe yang terbuat dari 99% magnesium ditawarkan dengan harga Rp8 juta per unit.

Dengan nilai historis dan keunikannya, yoyo-yoyo ini menjadi incaran kolektor yang ingin memiliki lebih dari sekadar mainan, tetapi juga sebuah karya seni berharga.

Menikmati Seni Merakit Gunpla: Lebih dari Sekadar Hobi

Selama kurang lebih delapan tahun, saya menekuni hobi mengoleksi gunpla atau gundam plastic, model kit keluaran Bandai yang diadaptasi dari serial anime-nya. Meski sering mendapat komentar skeptis dari beberapa teman yang menganggap hobi ini kekanak-kanakan, bahkan menyebut, “Udah bapak-bapak masih aja main robot-robotan,” saya tetap teguh melanjutkan koleksi gunpla saya hingga sekarang. Bagi sebagian orang, mengoleksi gunpla mungkin terlihat seperti pemborosan, tetapi bagi saya dan para kolektor lainnya, ada kepuasan tersendiri saat berhasil mendapatkan model yang diinginkan dan merakitnya dari nol.

Keseruan sejati dari gunpla bukan hanya terletak pada memiliki model tertentu, tetapi pada proses merakitnya. Ada tantangan yang muncul dalam menyusun setiap bagian dengan presisi hingga membentuk sebuah unit yang sempurna. Kesulitan dalam merakit pun bervariasi tergantung pada model yang dipilih. Semakin rumit desainnya, semakin besar rasa puas ketika berhasil menyelesaikannya. Dalam perakitannya, diperlukan ketelitian serta beberapa peralatan khusus agar hasilnya maksimal. Beberapa alat yang umum digunakan antara lain nipper atau tang potong untuk memastikan pemotongan bagian gunpla lebih rapi, pinset untuk memasang stiker berukuran kecil, serta amplas yang berguna untuk menghaluskan potongan yang kurang sempurna.

Selain itu, ada drawing pen ukuran 0.05 yang digunakan untuk menebalkan garis detail pada gunpla, serta alas potong atau cutting mat yang membantu dalam proses pemotongan agar lebih presisi. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pencahayaan yang cukup saat merakit, karena setiap bagian memiliki detail kecil yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan. Dengan segala tantangan dan keseruannya, merakit gunpla bukan sekadar hobi biasa, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap seni dan ketelitian.

Beyblade X: Tren Terbaru dan Rekomendasi Kombinasi untuk Pemula

Belakangan ini, Beyblade kembali populer di Indonesia dengan seri terbarunya. Selain animenya, mainan gasing dari Beyblade X juga mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Di Jepang, koleksi mainannya sudah mencapai BX-35 Random Booster Vol. 4 dan UX-05 Shinobi Shadow, sementara di Indonesia, mayoritas toko resmi baru menyediakan hingga seri BX-26 Unicorn Sting.

Bagi pemula yang ingin mulai bermain, sangat disarankan untuk membeli seri BX-01 hingga BX-04 atau BX-15 dan BX-23, karena paket ini sudah termasuk launcher. Untuk pemilihan kombinasi terbaik, beberapa racikan Beyblade X yang sering digunakan di turnamen bisa menjadi referensi. Salah satu kombinasi yang direkomendasikan adalah Wizard Rod (Blade), 9-60 (Ratchet), dan Ball (Bit). Kombinasi ini terkenal dengan daya tahan dan keseimbangannya. Alternatif lainnya adalah mengganti Bit Ball dengan Bit Orb yang bisa didapat dari BX-16, BX-27, atau BX-31. Jika lebih menyukai gaya bermain agresif, pemula bisa mencoba kombinasi Wizard Rod dengan Ratchet 1-60 serta Bit Rush, yang dikenal memiliki serangan kuat tetapi cukup sulit ditemukan di pasaran.

Selain itu, kombinasi Phoenix Wing (Blade), 5-60 (Ratchet), dan Point (Bit) juga menjadi favorit di turnamen. Dengan berat mencapai 38 gram, Phoenix Wing adalah salah satu blade terkuat yang ada. Pemula yang menyukai gaya bermain menyerang dapat mengganti Bit Point dengan Bit Rush atau Flat untuk meningkatkan agresivitasnya. Sementara itu, bagi yang mengutamakan serangan One Hit Kill, kombinasi Dran Buster (Blade), 1-60 (Ratchet), dan Rush (Bit) bisa menjadi pilihan tepat, meski membutuhkan akurasi tinggi agar serangannya efektif.

Bagi yang mencari keseimbangan antara serangan dan stamina, Shark Edge (Blade), 3-60 (Ratchet), dan Point (Bit) adalah kombinasi menarik. Dengan dua bilah besar yang agresif, Shark Edge memiliki potensi Smash Attack tinggi, meski memiliki stamina yang lebih rendah. Agar lebih optimal, pemula juga bisa menggunakan Ratchet 3-70 dari UX-02 Hells Hammer untuk meningkatkan potensi serangannya. Meski masih ada banyak kombinasi lain yang sering digunakan di turnamen, beberapa rekomendasi ini adalah pilihan terbaik bagi pemula yang ingin mulai berkompetisi di dunia Beyblade X.

Tamagotchi Kembali Mengguncang Nostalgia Generasi 90-an

Mainan jadul Tamagotchi, yang populer di kalangan anak-anak era 80-an dan 90-an, kini kembali naik daun. Mainan berbentuk telur ini menjadi salah satu tren terbesar di era 1990-an, memungkinkan penggunanya untuk merawat hewan virtual dengan layar digital kecil dan tiga tombol sederhana. Popularitasnya kembali meningkat drastis, dengan penjualan global yang melonjak lebih dari dua kali lipat antara tahun 2022 dan 2023, menurut Bandai Namco, produsen utama Tamagotchi. Kini, mereka bahkan membuka toko resmi pertama di Inggris, sesuatu yang tidak pernah dilakukan saat mainan ini booming pada tahun 1996.

Toko Tamagotchi, yang berlokasi di Camden Market, menjadi surga nostalgia bagi para penggemarnya. Dengan pajangan Tamagotchi berukuran besar di bagian belakang serta berbagai perangkat yang menghiasi rak-rak, toko ini menghadirkan pengalaman unik bagi para pencinta mainan virtual. Meski desainnya masih mempertahankan bentuk telur ikonik dengan warna mencolok, versi modern Tamagotchi kini memiliki fitur yang lebih canggih, termasuk konektivitas Wi-Fi untuk mengunduh item baru dan berinteraksi dengan teman.

Hewan peliharaan virtual ini sebenarnya telah resmi kembali ke pasar Inggris sejak 2019. Awalnya, peluncuran ulang ini ditargetkan untuk generasi milenial yang tumbuh dengan Tamagotchi, namun ternyata juga menarik perhatian anak-anak yang sebelumnya tidak mengenal mainan ini. Kini, persaingan dengan mainan serupa semakin ketat, seperti Bitzee dengan layar fleksibel yang merespons sentuhan, serta Punirunes yang memungkinkan pemain mengelus hewan peliharaan virtual melalui layar.

Bagi para penggemar, kebangkitan Tamagotchi membawa gelombang nostalgia yang mendalam. YouTuber Emma, pemilik kanal Emmalution, mengungkapkan bahwa Tamagotchi pertama miliknya membangkitkan kenangan masa kecil yang indah. Ia mulai mengoleksi berbagai edisi modern untuk mengeksplorasi rilisan yang sempat ia lewatkan. Hal serupa dirasakan oleh Koby, pemilik kanal Translationmon, yang senang dengan kembalinya Tamagotchi karena menghadirkan kembali sensasi bermain hewan peliharaan virtual seperti di masa kecilnya.

Mainan Hits Era 90-an yang Kini Langka dan Harganya Melonjak

Pada era 90-an, ketika teknologi digital belum semarak seperti sekarang, anak-anak akrab dengan berbagai permainan yang menjadi tren di masanya. Beberapa mainan yang dulunya mudah ditemukan di toko atau supermarket kini justru sulit dicari akibat pergeseran tren serta maraknya permainan digital. Namun, banyak orang yang masih merasa nostalgia dan ingin merasakan kembali keseruan memainkan mainan-mainan tersebut.

Salah satu mainan legendaris adalah Tamagotchi, yang dikembangkan oleh Bandai di Jepang dan sempat populer di awal 2000-an. Mainan ini memungkinkan pemain untuk merawat hewan peliharaan virtual melalui perangkat berbentuk telur dengan layar kecil. Tamagotchi perlu diberi makan, diajak bermain, dan dirawat layaknya hewan sungguhan. Kini, mainan ini semakin langka di toko fisik dan hanya tersedia di e-commerce dengan harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk versi terbaru.

Game Boy juga menjadi ikon di zamannya sebagai konsol genggam besutan Nintendo. Banyak permainan populer seperti Super Mario Land dan Tetris yang membuatnya digemari. Di Indonesia, Game Boy lebih dikenal dalam bentuk Brick Game atau Gamebot yang menawarkan permainan sederhana seperti tetris. Meski terbatas, anak-anak dulu sangat menikmati permainan ini. Saat ini, Gamebot masih bisa ditemukan di e-commerce dengan harga sekitar Rp99 ribu.

Mainan lain yang populer adalah balon tiup, yang sering dijual di warung sekolah dan menjadi kesenangan tersendiri bagi anak-anak. Balon ini dapat ditiup hingga membesar, dan jika bocor, cukup ditutup dengan jari. Dulu harganya sangat murah dan mudah didapat, tetapi kini lebih sering dijual di e-commerce dengan harga sekitar Rp7 ribu per kotak isi 32 buah.

Tamiya juga menjadi favorit anak-anak pada masanya, terutama karena pengaruh serial anime yang membuatnya semakin digemari. Pada era 90-an, harga Tamiya masih di bawah Rp50 ribu, meski bagi sebagian anak-anak tetap tergolong mahal. Kini, mainan ini semakin sulit ditemukan di toko fisik dan hanya tersedia di e-commerce dengan kisaran harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

Mainan-mainan ini mungkin sudah langka, tetapi kenangannya tetap melekat bagi mereka yang pernah mengalaminya. Jika ingin bernostalgia, kini hanya e-commerce yang menjadi tempat terbaik untuk berburu kembali mainan-mainan klasik tersebut.

Game Retro Kembali Diminati, Nostalgia dan Inovasi Jadi Kunci

Di tengah pesatnya perkembangan game dengan kualitas grafis tinggi, permainan berkonsep retro terus mendapat tempat di hati para gamer. Nostalgia menjadi salah satu faktor utama yang membuat game klasik kembali diminati, terutama oleh generasi yang tumbuh di era kejayaan game 8-bit dan 16-bit. Tidak ada kepastian kapan tren ini kembali berkembang, namun sejak 2016, game retro mulai menarik perhatian dengan dirilisnya Nintendo Classic Mini, versi mini dari Nintendo Entertainment System yang hadir dengan 30 game klasik dalam resolusi tinggi. Kehadiran konsol ini disambut antusias oleh para gamer, terutama mereka yang ingin kembali mengenang masa kecilnya melalui permainan-permainan lawas.

Seiring waktu, berbagai developer mulai mengembangkan game berkonsep retro, baik dalam format 2D maupun 3D. Tidak hanya terbatas pada konsol, game-game ini juga mulai merambah perangkat pintar. Chief Strategy Officer PT Agate International, Cipto Adiguno, menyatakan bahwa game retro masih memiliki penggemar setia, termasuk pemain baru yang mencari pengalaman berbeda dari game modern. Developer Indonesia juga mulai memanfaatkan tren ini dengan menyasar pasar Eropa dan Amerika Serikat, mengingat pengembangan game retro lebih sederhana secara teknis sehingga memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada cerita dan desain visual.

Meskipun demikian, game retro tidak selalu mempertahankan semua elemen klasiknya. Banyak developer kini mengadaptasi unsur modern, seperti palet warna yang lebih kaya dan mekanisme permainan yang lebih dinamis. Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein, menilai bahwa pasar game retro memang niche, namun tetap memiliki penggemar setia. Tren game saat ini cenderung mengarah ke resolusi tinggi dan grafis realistis, tetapi game berkonsep retro yang dikemas secara modern tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi pemain yang mencari pengalaman berbeda di tengah dominasi game-game AAA.

Arya Saloka Pajang Action Figure Hijau dan Ungu, Netizen Langsung Heboh

Aktor Arya Saloka kembali menarik perhatian setelah terlihat mengoleksi action figure yang dipajang di rumahnya. Namun, bukan bentuk atau karakter mainan tersebut yang menjadi sorotan, melainkan warnanya yang hijau dan ungu. Kedua action figure itu diletakkan berdampingan di meja TV, seolah memiliki makna tersirat.

Di kalangan penggemar, sudah bukan rahasia bahwa Arya Saloka menyukai warna hijau, sedangkan Amanda Manopo menggemari warna ungu. Fakta ini pun memicu spekulasi di antara warganet. Mantan suami Putri Anne itu memperlihatkan koleksi action figure-nya saat sedang membersihkan rumah, yang diabadikan dalam mini vlog di TikTok. Dalam video tersebut, ia terlihat merapikan ruang TV yang menyatu dengan dapur, termasuk membersihkan meja dan bufet TV tempat action figure tersebut berada.

Namun, alih-alih mendapat pujian, Arya justru menuai hujatan dari warganet yang menuduhnya sengaja panjat sosial (pansos) dengan terus dikaitkan dengan Amanda Manopo. Beberapa komentar bahkan menyebutkan bahwa warna hijau dan ungu sudah menjadi simbol tersendiri di kalangan penggemar mereka. Sementara itu, di sisi lain, Amanda Manopo merayakan Natal 2024 bersama keluarganya tanpa kehadiran Arya Saloka. Momen ini seolah membantah isu yang menyebutkan bahwa mereka memiliki hubungan spesial. Dalam perayaan Natal tersebut, Amanda terlihat bahagia berkumpul bersama keluarga Manopo dan Mawu, serta asisten pribadinya, Ichan Virgo, yang telah bekerja dengannya selama 12 tahun.

Koleksi Game Retro di Steam: Nostalgia Masa Lalu dengan Visual Lebih Tajam

Steam tidak hanya dikenal sebagai platform untuk game-game terbaru dan populer, tetapi juga menawarkan koleksi game retro yang memudahkan penggemar untuk memainkan beberapa judul klasik dalam satu paket. Koleksi ini memberikan pengalaman nostalgia dengan harga yang lebih terjangkau dan visual yang lebih tajam. Meskipun tidak banyak game terkenal yang dikumpulkan, koleksi game retro ini tetap layak untuk dicoba. Salah satu koleksi yang patut dicatat adalah The Disney Afternoon Collection, yang menawarkan enam game retro bertema kartun sore hari. Dalam koleksi ini, kamu dapat memainkan game-game seperti Ducktales dan Chip ‘n Dale Rescue Rangers, yang telah mendapatkan peningkatan visual dan fitur baru untuk pemula.

Jika kamu ingin merasakan sensasi game 1980-an, Castlevania Anniversary Collection bisa menjadi pilihan yang tepat. Koleksi ini menghadirkan sembilan game Castlevania dari era konsol NES hingga SNES, yang memberikan pengalaman metroidvania yang legendaris. Dengan visual yang lebih tajam, koleksi ini membawa kembali kenangan masa lalu.

Selain itu, ada juga Mega Man Legacy Collection, yang menawarkan enam game klasik dari seri pertama Mega Man. Dengan peningkatan visual dan mekanisme gameplay yang tetap menantang, koleksi ini cocok bagi siapa saja yang ingin merasakan nostalgia era 8-bit.

Terakhir, The SNK 40th Anniversary Collection mempersembahkan 20 game klasik dari masa kejayaan arcade 1980-an, dengan visual yang lebih tajam dan galeri yang menampilkan sejarah dan musik dari game-game tersebut. Koleksi ini wajib dicoba bagi penggemar game retro.

SHP Toys Hadirkan Mobil Mainan Elektrik Toyota Hilux GR Sport di GJAW 2024

SHP Toys resmi memperkenalkan lini produk terbaru mereka dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, menampilkan berbagai mobil mainan anak, termasuk Mini Toyota Series dan Toyota Hilux GR Sport Volta Toys (Volta 5099). Direktur Utama PT Sinar Harapan Plastik (SHP Toys), Hary Tio, mengungkapkan bahwa produk ini telah mendapatkan lisensi resmi dari pabrikan mobil Toyota, sehingga menghadirkan desain autentik dan berkualitas tinggi.

Toyota Hilux GR Sport Volta Toys dirancang dengan dimensi besar yang mampu menampung hingga tiga anak. Untuk menjaga keselamatan, mobil ini dilengkapi dengan dual seat belt, emergency brake, serta fitur smooth start agar pengoperasian lebih nyaman. Meski demikian, pengawasan orang tua tetap diperlukan saat anak bermain. Selain itu, terdapat roll bar belakang yang bisa diubah menjadi tempat duduk tambahan, serta pintu bagasi yang dapat dibuka untuk memberikan ruang lebih luas bagi barang bawaan anak.

Mobil mainan elektrik ini tersedia dalam dua varian baterai, yakni 12V/7AH dan 24V/7AH, dengan sistem penggerak 4×4. Gearbox depan memiliki spesifikasi 540/13.000 rpm, sedangkan gearbox belakang 550/12.000 rpm. Gear setirnya menggunakan spesifikasi 390/5.600 rpm, dan kecepatan rata-rata berkisar antara 3 hingga 7 km/jam. Mobil ini juga dilengkapi dengan ban EVA yang cocok untuk berbagai permukaan seperti ubin, konblok, dan rumput. Hadir dalam empat pilihan warna—hitam, putih, abu-abu, dan merah—mobil ini dibanderol dengan harga sekitar Rp6 juta hingga Rp6,5 juta.

Selain mobil elektrik, SHP Toys juga menghadirkan Mini Toyota Series dengan harga lebih terjangkau, berkisar Rp170 ribu hingga Rp260 ribuan. Produk ini merupakan mainan produksi lokal pertama yang memiliki handle adjustable, memungkinkan orang tua mendorong mainan atau anak menggunakannya untuk belajar keseimbangan. Fitur tambahan seperti bottle holder, body safety dengan pelindung yang bisa dilepas, foot step, light button, fun kids music, safety bump, dan back rest turut melengkapi kenyamanan anak saat bermain. Musik anak-anak Indonesia juga disematkan dalam setir dengan tombol interaktif yang menyala saat diaktifkan. Selama pameran GJAW 2024, SHP Toys menawarkan promo khusus bagi pengunjung yang ingin membawa pulang produk ini.