Timmy, bocah berusia delapan tahun, menopang dagunya sambil berpikir keras. Ia berusaha mengalahkan sebuah robot bertenaga kecerdasan buatan dalam permainan catur. Robot tersebut bukanlah bagian dari eksperimen laboratorium atau pameran teknologi, melainkan hadir di apartemennya di Beijing sebagai teman bermain sekaligus guru kecilnya. Sejak malam pertama kedatangannya, Timmy begitu menyukai robot tersebut hingga memeluknya sebelum tidur, meski masih mencari nama yang tepat untuk teman barunya itu.
Dalam pertandingan catur pertamanya, Timmy berhasil menang. Robot itu segera merapikan kembali bidak-bidak catur sambil berkata dalam bahasa Mandarin bahwa ia akan bermain lebih baik di lain waktu. Keberadaan robot ini mencerminkan ambisi besar China dalam mengembangkan kecerdasan buatan sebagai bagian dari rencana menjadi pemimpin global dalam teknologi pada tahun 2030. Salah satu bukti nyata dari kemajuan ini adalah DeepSeek, chatbot yang menarik perhatian dunia pada Januari lalu.
China saat ini memiliki lebih dari 4.500 perusahaan yang mengembangkan dan menjual teknologi AI. Dana besar terus mengalir ke sektor ini, terutama setelah Amerika Serikat memperketat kontrol ekspor chip canggih dan memasukkan lebih banyak perusahaan China ke dalam daftar hitam perdagangan. Namun, hambatan tersebut tidak menghentikan laju perkembangan AI di China. Beijing bahkan berencana menginvestasikan 10 triliun yuan dalam 15 tahun mendatang guna memperkuat posisi mereka di industri ini.
Keberhasilan DeepSeek menjadi simbol kebangkitan AI China. Banyak perusahaan lain, termasuk SenseRobot, semakin dikenal di pasar global. Tommy Tang, pendiri SenseRobot, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah menjual lebih dari 100.000 unit robot catur dan kini menjalin kerja sama dengan jaringan ritel besar di Amerika Serikat. Generasi muda China, yang didorong oleh pemerintah untuk menekuni bidang STEM, menjadi kekuatan utama dalam perlombaan teknologi ini.
Di Shanghai, pameran AI baru-baru ini menampilkan berbagai inovasi luar biasa. Robot humanoid bermain sepak bola, sementara robot pencarian dan penyelamatan memamerkan kemampuannya. Publik kini semakin tertarik dengan AI, yang tidak lagi sekadar konsep tetapi sudah nyata mengubah kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi, China membuktikan diri sebagai kekuatan baru yang siap bersaing di kancah global.