All posts by Minori

Luncurkan Honda Civic EG Diecast, Hot Wheels Tawarkan Edisi Super Langka!

PT Honda Prospect Motor (HPM) dan PT Mattel Indonesia telah merilis diecast Hotwheels Honda Civic EG alias Estilo di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Mobil-mobilan tersebut masuk dalam kategori convention car yang super langka!
Yulian Karfili selaku Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor mengaku bangga, Honda Civic EG bisa terpilih sebagai diecast dengan status convention car kedua di Indonesia. Kategori tersebut merupakan kasta tertinggi dalam skena Hot Wheels di dunia.

“Honda sangat bangga bisa menjadi bagian dari koleksi spesial mobil-mobil legendaris Hot Wheels, terutama Honda Civic yang telah sangat dekat dengan konsumen di berbagai negara, termasuk di Indonesia,” ujar Yulian Karfili di ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (20/7).

“Kolaborasi ini menjadi pengakuan bahwa produk-produk Honda bukan hanya menjadi mobil pilihan konsumen dari masa ke masa, tetapi bahkan menjadi bagian dari kultur pecinta mobil mulai dari anak-anak hingga dewasa,” tambahnya.

Sementara Radithya Pradana selaku Brand Manager Vehicles Category Mattel Asia Tenggara memastikan, Hotwheels Honda Civic EG akan menjadi buruan kolektor di Indonesia. Bahkan, bukan mustahil, harga jual kembalinya akan berkali-kali lipat.

“Kami yakin, kolaborasi bersama Honda kali ini berupa diecast Hot Wheels Honda Civic EG 2024 Convention Car skala 1:64 dapat membawa kesenangan dan membangkitkan impian dari setiap orang,” ungkapnya.

Sayangnya, baik Honda dan Mattel tak mengungkap berapa harga Hotwheels Honda Civic EG di Indonesia. Pengumuman harga dan pemesanan produk akan dilakukan di Diecast Expo pada Oktober 2024 mendatang. Sementara kuota yang tersedia hanya sedikit.

“Kita tidak bisa sebut angkanya, tapi yang jelas ribuan kecil. Stoknya memang sangat sangat terbatas,” kata Radit.

Khusus di booth Honda pada ajang GIIAS kali ini, Honda bersama Hot Wheels juga menampilkan versi 1:1 dari Honda Civic EG Special Edition yang dirancang serupa dengan versi diecast-nya. Sehingga konsumen dapat melihat dan menikmati Honda Civic EG serta berbagai produk Honda yang diabadikan menjadi diecast.

Bagi konsumen Honda yang melakukan SPK berkesempatan mendapatkan diecast Honda S2000 eksklusif dan lima pengunjung yang melakukan transaksi pembelian mobil di Booth Honda akan mendapat kesempatan membeli Hot Wheels Honda Civic EG 2024 skala 1:64 pada Oktober mendatang di Indonesia Diecast Expo.

Misi Memori: Berburu Karakter Pokemon hingga Labubu

Di balik tren koleksi figur mainan, ternyata terdapat fenomena menarik yang melibatkan kalangan dewasa muda. Bukan hanya anak-anak, namun generasi muda yang sudah memasuki usia dewasa turut memburu berbagai koleksi mainan yang dulu hanya menjadi kenangan masa kecil. Fenomena ini dikenal dengan istilah kidult, di mana orang dewasa yang masih menyukai mainan seakan kembali menghidupkan kenangan masa kecil mereka melalui koleksi tersebut.

Seiring berjalannya waktu, koleksi mainan pun berkembang menjadi lebih dari sekadar hobi. Beberapa kolektor menganggap barang-barang tersebut sebagai investasi sekaligus sarana untuk mengekspresikan kecintaan terhadap karakter-karakter favorit mereka, seperti dari film, komik, atau bahkan game. Misalnya, figur-figur seperti karakter dari Pokemon, One Piece, Star Wars, Lego, hingga Hot Wheels menjadi favorit banyak kolektor dewasa muda yang ingin memiliki replika dari karakter yang mereka idolakan.

Momen Mengulang Kembali Memori Masa Kecil

Bagi banyak kolektor, membeli mainan bukan hanya soal barang, tapi lebih kepada nostalgia dan kenangan masa kecil yang ingin mereka ulang. Bobby Putra Santosa (31), seorang kreator konten asal Jakarta, adalah salah satu contoh kolektor yang kembali mengumpulkan figur-figur mainan sejak empat tahun lalu. “Saya bisa membeli mainan ini dengan uang hasil kerja keras sendiri, yang dulu nggak bisa saya dapatkan waktu kecil,” katanya. Salah satu koleksi favorit Bobby adalah Kinoman Warriors, mainan kecil yang awalnya hanya didapatkan sebagai hadiah dari permen Kinoman. Pada era 2000-an, harga permen Kinoman sangat murah, namun kini satu seri action figure bisa dijual hingga Rp 12 juta.

Tidak hanya mengumpulkan barang-barang lawas, Bobby juga menyempatkan diri untuk memesan figur-figur edisi terbatas yang sering kali hanya diproduksi untuk merayakan ulang tahun karakter tertentu. “Biasanya untuk barang-barang edisi khusus, saya harus pre-order. Kalau tidak, bisa saja kehabisan,” tambah Bobby yang juga mengungkapkan bahwa ia bisa menghabiskan Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan untuk melengkapi koleksinya.

Dari Hobi ke Bisnis

Selain Bobby, pasangan suami-istri Michael Brahmantya (30) dan Monica Galuh (28) juga turut serta dalam fenomena ini. Mereka mengoleksi beragam barang bertemakan Pokemon, mulai dari figurine hingga gantungan kunci. Monica mengungkapkan bahwa kegemarannya mengoleksi barang-barang lucu dan menggemaskan memberi warna tersendiri dalam hidupnya. “Kehadiran mainan ini menambah kebahagiaan dalam hidup, dan bisa lebih menghargai hal-hal kecil,” ujarnya.

Menariknya, banyak kolektor seperti Brahm yang tidak hanya membeli untuk koleksi pribadi, tetapi juga untuk dijadikan konten di media sosial. Mainan-mainan mereka sering kali muncul dalam video unboxing atau bahkan menjadi objek pemanis dalam konten lainnya. “Jadi, tidak hanya dipajang, beberapa koleksi bisa dijual lagi jika dibutuhkan,” kata Brahm. Sehingga, koleksi mainan pun menjadi lebih dari sekadar hobi, melainkan juga sebuah peluang untuk menciptakan konten yang menarik di dunia maya.

Pop Mart dan Tren “Labubu” yang Kian Menjadi Primadona

Di luar koleksi figur lawas, fenomena kidult juga diramaikan dengan hadirnya karakter-karakter baru yang dibuat oleh perusahaan mainan asal China, Pop Mart. Salah satu karakter paling laris adalah Labubu, seorang peri kelinci dengan rambut pastel dan gigi tajam seperti monster. Karakter ini, bersama beberapa figur unik lainnya, hadir dalam bentuk blind box atau kotak rahasia yang membuat kolektor tidak tahu figur apa yang akan mereka dapatkan. Dengan harga yang bervariasi, produk Labubu laris manis dan bahkan menjadi tren di kalangan kolektor muda.

Fenomena ini semakin populer dengan adanya dukungan dari selebritas internasional seperti Lisa dan Rose dari Blackpink yang memperkenalkan Labubu melalui media sosial mereka. Tren ini merambah ke Indonesia, dengan banyaknya penggemar yang rela antre panjang untuk membeli figur tersebut. Harga Labubu bervariasi mulai dari Rp 136 ribu hingga Rp 1,45 juta, tergantung pada jenis dan kelangkaannya. Hal ini semakin mempertegas bahwa koleksi mainan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bentuk investasi.

Kidult: Kembali Menghargai Kenangan dan Mengisi Kekosongan Hidup

Fenomena kidult ini muncul seiring dengan perubahan gaya hidup dewasa muda yang lebih mandiri secara finansial. Di tengah kehidupan yang sibuk dan kadang penuh tekanan, banyak orang dewasa yang mencari cara untuk kembali menikmati hal-hal sederhana yang menyenangkan, seperti mengoleksi mainan. Beberapa dari mereka bahkan menganggap bahwa membeli mainan adalah cara untuk mengisi kekosongan hidup dan merayakan kebahagiaan yang mereka rasakan saat ini.

Menurut firma riset NPD, kelompok kidult ini tumbuh pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara, yang dipicu oleh urbanisasi dan meningkatnya pendapatan. Dalam laporan Euromonitor International, pasar mainan dewasa diprediksi akan terus berkembang, dan para kidult diperkirakan akan tetap mendominasi industri ini. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun usia semakin bertambah, tidak ada yang bisa menghalangi kecintaan terhadap hal-hal yang membawa kebahagiaan di masa kecil.

Dengan potensi pasar yang besar dan semakin berkembangnya berbagai koleksi mainan, para kidult ini terus menciptakan tren baru dan menjadi target pasar yang menguntungkan bagi produsen mainan di seluruh dunia. Jadi, apakah Anda juga termasuk dalam generasi yang kembali berburu mainan favorit masa kecil?

Kolektor Mainan Aldo Bangun Museum Tertua di Bandung

Museum 198X bukan sekadar tempat yang menyimpan barang-barang koleksi mainan, melainkan sebuah usaha panjang dari Aldo Ikhwanul Khalid untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap mainan. Aldo, yang sejak kecil sudah memiliki ketertarikan terhadap dunia mainan, bercerita tentang perjalanannya sebagai kolektor dan pemilik museum ini.

Aldo mengungkapkan bahwa kecintaannya pada mainan dimulai sejak kecil, ketika ia membeli mainan pertamanya, yaitu Irongear. Namun, saat beranjak remaja, ia sempat meninggalkan hobinya itu dan fokus pada kegiatan lainnya. Seiring waktu, minatnya terhadap mainan muncul kembali saat ia menjadi mahasiswa tingkat akhir. Keinginannya untuk mengoleksi mainan muncul setelah dirinya mengunjungi sebuah toko kecil yang menjual berbagai model kit dan barang-barang koleksi dari Hongkong dan Thailand. Dari sinilah ide untuk membuka toko mainan khusus bagi kolektor dan pehobi muncul dalam pikirannya.

“Saya ingat betul saat itu saya menghabiskan waktu lama di toko kecil tersebut. Walau tempatnya sempit, saya merasa betah. Setelah berbincang dengan teman-teman, kami pun sepakat untuk membuka toko mainan. Dari situ lahir Zero Toys,” ujar Aldo.

Zero Toys dibuka di kediaman orang tua Aldo yang terletak di Jalan Sunda, Kota Bandung. Toko ini mengkhususkan diri dalam menjual mainan untuk kolektor dan pehobi, sesuatu yang tidak biasa di pasaran saat itu. Keberadaan toko ini pun menarik perhatian banyak kolektor dan komunitas, hingga akhirnya berkembang pesat meskipun harus bersaing dengan beberapa toko sejenis di Bandung. Seiring berjalannya waktu, Zero Toys berhasil membangun Museum 198X, tempat yang kini menjadi tujuan para penggemar dan kolektor mainan.

Awal berdirinya Zero Toys dilakukan dengan sistem konsinyasi, di mana tidak hanya koleksi pribadi Aldo yang dijual, namun juga mainan-mainan lawas milik kolektor lainnya yang menitipkan barangnya di toko tersebut. “Semua barang yang ada di toko merupakan titipan dari teman-teman kolektor,” tambah Aldo.

Seiring berkembangnya waktu, komunitas kolektor mainan antik pun mulai terbentuk, yang pada gilirannya mengubah cara pandang masyarakat terhadap dunia mainan. Dulu, jika seseorang mengungkapkan minatnya mengoleksi mainan, sering kali dianggap kekanak-kanakan. Namun, sekarang, hobi mengoleksi action figure atau mainan lainnya telah diterima dengan baik oleh masyarakat. “Dulu kalau kenalan sama seseorang dan bilang koleksi mainan, pasti dianggap kekanak-kanakan. Sekarang, jika bilang koleksi action figure, banyak yang paham dan menerima,” jelas Aldo.

Pada tahun 2003, skena mainan di Bandung semakin berkembang, terutama dengan maraknya penjualan model kit seperti Gundam, yang saat itu menjadi sangat populer. Zero Toys pun ikut serta dalam tren ini dengan menjual berbagai model kit dan mainan vintage yang banyak dicari kolektor.

Pada tahun 2008, Aldo akhirnya memutuskan untuk membangun Museum 198X secara perlahan, tempat di mana koleksi mainan yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun dapat dinikmati oleh publik. Museum ini membuka pintunya untuk pengunjung setiap akhir pekan, dan Aldo sendiri menjadi pemandu bagi setiap orang yang datang. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang setiap koleksi, ia menjelaskan sejarah dan nilai dari setiap mainan yang ada di museum tersebut. “Kami memulai museum ini karena dulu kami sering berburu barang-barang vintage untuk dijual. Namun semakin sulit mendapatkan barang-barang tersebut, sehingga akhirnya kami memutuskan untuk menjadikannya koleksi pribadi yang bisa dinikmati banyak orang,” kata Aldo.

Koleksi yang ada di Museum 198X berasal dari tiga sumber utama: pertama, kolektor pribadi yang memiliki mainan lama, kedua, toko-toko tua yang menjual mainan lawas, dan ketiga, toko loak atau pameran mainan. Aldo mengungkapkan bahwa mainan yang ada di museum ini sudah berusia sekitar 35 hingga 40 tahun, dan nilai historisnya sangat tinggi. “Mainan di sini memiliki nilai yang setara dengan barang antik. Semua koleksi ini berasal dari Indonesia, dan tidak ada yang kami cari dari luar negeri,” ujar Aldo.

Melalui Museum 198X, Aldo berharap bisa mengedukasi masyarakat bahwa mainan bukan sekadar barang untuk anak-anak, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting. Dengan segala perjuangannya, Aldo berhasil mengubah pandangan banyak orang tentang dunia koleksi mainan.

Mewujudkan Ruang Bermain Impian dengan 6 Lemari Mainan Anak

Menyediakan ruang bermain untuk anak di rumah bisa menjadi solusi cerdas untuk menjaga kebersihan rumah sekaligus memberikan kenyamanan bagi si kecil. Selain itu, ruang bermain yang tertata rapi bisa membantu anak lebih leluasa bermain tanpa mengganggu ruangan lainnya. Agar anak semakin betah dan semangat bermain, kamu bisa mendekorasi ruang tersebut dengan berbagai perabotan yang estetik dan fungsional, termasuk lemari mainan yang tepat. Berikut adalah enam inspirasi lemari mainan yang tidak hanya praktis, tetapi juga mempercantik ruang bermain anak.

  1. Lemari Dresser Putih yang Elegan Untuk tampilan yang klasik dan serbaguna, lemari dresser berwarna putih bisa menjadi pilihan yang tepat. Warna putih yang netral memungkinkan lemari ini mudah dipadukan dengan berbagai tema dekorasi ruangan. Model dresser dengan beberapa laci ini juga memberikan kesan rapi dan minimalis. Kamu bisa menambah sentuhan dekoratif dengan menaruh beberapa mainan favorit anak di atasnya, sehingga ruang bermain semakin hidup.
  2. Lemari dengan Paduan Abu-abu dan Lis Putih Jika kamu mencari desain yang lebih modern namun tetap mempertahankan nuansa klasik, lemari dresser dengan kombinasi warna abu-abu dan lis putih bisa menjadi pilihan menarik. Dengan desain simpel dan handle berwarna silver, lemari ini cocok ditempatkan di berbagai sudut ruangan. Agar tampil lebih meriah, coba susun mainan lego atau figur-figur kecil di atas lemari, memberikan sentuhan warna dan keceriaan.
  3. Dresser Berwarna Bold sebagai Pusat Perhatian Untuk menciptakan ruang bermain yang lebih hidup, kamu bisa memilih lemari mainan dengan warna bold atau cerah. Misalnya, dresser berwarna hijau emerald yang mencolok dengan beberapa laci berukuran berbeda. Warna yang tegas ini bisa menjadi point of interest di tengah ruangan, memberikan sentuhan segar yang menarik perhatian, sekaligus menyimpan mainan dengan rapi.
  4. Lemari dengan Wadah Warna-warni Untuk anak yang sudah lebih besar, seperti usia 7 tahun ke atas, pilih lemari dengan desain semi terbuka yang memudahkan mereka dalam mengakses mainan. Lemari dengan struktur utama berwarna putih yang dilengkapi dengan wadah-wadah berwarna cerah seperti ember-ember kecil akan menambah keceriaan di ruang bermain. Dengan rel di sisi wadah, anak-anak pun dapat dengan mudah menarik dan mendorong kembali wadah mainan tersebut, menjadikannya lebih praktis dan menyenangkan.
  5. Lemari dengan Storage Serbaguna Jika kamu ingin menghemat ruang, pilih lemari dengan desain storage berwarna pastel yang compact namun tetap stylish. Lemari persegi dengan dua bagian storage yang dapat dengan mudah ditarik dan didorong ini memberikan kemudahan dalam menyimpan mainan. Bagian kosong lainnya bisa digunakan untuk menata buku cerita atau boneka favorit anak. Di bagian atas lemari, kamu juga bisa menampilkan beberapa mainan untuk mempercantik ruangan.
  6. Storage Pastel untuk Ruang Bermain Anak Perempuan Untuk ruang bermain anak perempuan, lemari dengan storage berwarna pastel seperti pink dan hijau tosca akan sangat menarik. Desain lemari ini mirip dengan lemari storage sebelumnya, namun dengan sentuhan berbeda pada bagian bawah yang memiliki desain lebih klasik. Handle berbentuk kancing bulat menambah kesan feminin dan lembut. Di bagian tengah, terdapat ruang kosong yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan buku cerita atau mainan favorit si kecil.

Dengan berbagai pilihan desain lemari mainan di atas, kamu bisa menyesuaikan warna dan model sesuai dengan tema ruang bermain anak di rumah. Tidak hanya membantu menjaga kebersihan dan kerapian, namun lemari mainan yang tepat juga dapat menambah estetika ruang bermain anak agar semakin nyaman dan menyenangkan.

Waspada! Bahaya Mainan Pintar, Penjahat Siber Bisa Mengobrol dengan Anak

Peneliti dari Kaspersky baru-baru ini mengungkapkan sebuah temuan mengejutkan terkait kerentanannya pada robot mainan pintar yang semakin populer di kalangan anak-anak. Robot ini, meski dirancang untuk memberikan hiburan dan pembelajaran bagi anak-anak, ternyata menyimpan potensi risiko yang besar bagi keselamatan anak-anak dalam menghadapi ancaman dari penjahat dunia maya. Menurut hasil penelitian, kerentanannya memungkinkan peretas untuk mengambil alih sistem robot, menyalahgunakan fitur komunikasi, dan berinteraksi secara diam-diam dengan anak-anak melalui video call tanpa sepengetahuan orang tua.

Salah satu risiko terbesar yang ditemukan adalah potensi pencurian data sensitif seperti nama, jenis kelamin, usia, hingga lokasi anak. Tak hanya itu, penyusup juga bisa mengakses informasi pribadi lainnya, seperti detail akun yang tersimpan di dalam perangkat. Robot-robot yang berbasis Android ini sering dilengkapi dengan kamera dan mikrofon internal yang dapat memantau dan berinteraksi dengan anak sesuai dengan suasana hati mereka. Seiring waktu, robot tersebut pun mengenali anak berdasarkan nama dan menyesuaikan responsnya, memberikan pengalaman yang lebih interaktif.

Namun, untuk memanfaatkan fitur-fitur robot ini dengan maksimal, orang tua diharuskan mengunduh aplikasi yang terhubung dengan mainan. Melalui aplikasi tersebut, orang tua dapat memantau aktivitas anak, bahkan melakukan panggilan video langsung dengan anak mereka. Selama proses pengaturan awal, orang tua diminta untuk menghubungkan robot ke jaringan Wi-Fi, serta mengaitkannya dengan perangkat seluler mereka. Mereka juga diminta untuk memasukkan data anak, seperti nama dan usia. Sayangnya, di sinilah letak kerentanannya. Para ahli Kaspersky menemukan bahwa API yang digunakan untuk meminta data pribadi tersebut tidak dilindungi dengan otentikasi yang memadai, sehingga memungkinkan peretas untuk menyusup dan mengakses informasi sensitif yang seharusnya dilindungi.

Kelemahan ini menjadi semakin mengkhawatirkan karena memungkinkan para penjahat dunia maya untuk menganalisis lalu lintas jaringan dan mengeksploitasi perangkat. Dengan cara ini, mereka bisa memanfaatkan kamera dan mikrofon robot untuk melakukan panggilan tanpa melalui proses otorisasi orang tua. Bila seorang anak menerima panggilan tersebut, penyerang bisa berkomunikasi dengan anak secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan orang tua. Ini membuka peluang bagi penjahat dunia maya untuk memanipulasi anak-anak, seperti mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan yang berisiko atau bahkan mengajak mereka keluar rumah.

Temuan ini menunjukkan pentingnya perlindungan yang lebih kuat terhadap perangkat yang dirancang untuk anak-anak, agar anak-anak tetap aman dari potensi ancaman yang tersembunyi dalam teknologi yang seharusnya memberikan manfaat. Orang tua juga perlu lebih waspada dan memahami cara kerja perangkat yang digunakan oleh anak-anak mereka, untuk memastikan bahwa interaksi yang terjadi tetap berada dalam pengawasan yang aman dan terkendali.

Detail Realistis! Lego Mercedes-Benz G-Class Dijual Rp4 Jutaan

Lego, perusahaan mainan asal Denmark yang terkenal dengan model rakitannya, baru saja merilis edisi spesial untuk merayakan ulang tahun ke-45 Mercedes-Benz G-Class. Model terbaru ini bukan hanya sebuah mainan, tetapi juga sebuah karya seni yang membutuhkan keterampilan dan ketelatenan dalam merakitnya. Dengan 2.891 keping, model ini dijual dengan harga sekitar Rp4 juta, dan akan membawa pengalaman merakit yang memuaskan bagi para penggemar.

Dirancang dengan detail yang sangat realistis, Lego G-Class ini menampilkan bentuk kotak yang kokoh mirip dengan aslinya. Setiap kepingan dirancang dengan cermat, dengan pelat-pelat yang memberi kesan solid pada model tersebut. Untuk menambah kesan nyata, Lego juga menyematkan elemen-elemen khas seperti fender flare yang menonjol, bumper besar yang kekar, dan bahkan ban serep yang tergantung pada pintu belakang.

Model ini juga tidak hanya mengandalkan desain luar yang keren, tetapi juga fitur fungsional di dalamnya. Terdapat mesin enam silinder segaris yang dapat ‘berfungsi’, lengkap dengan gearbox yang bisa diatur ke penggerak, netral, dan mundur. Ditambah dengan dua kunci diferensial dan sistem kemudi yang bisa bergerak, model ini membawa sensasi seolah Anda sedang merakit G-Class dalam versi mini. Dengan ukuran panjang 43 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 22 cm, model ini merupakan penghormatan yang layak bagi salah satu mobil legendaris di dunia.

Lego membanderol harga model premium ini di angka 249,99 dolar AS, yang setara dengan Rp4.051.087. Namun, bagi mereka yang mencari pilihan lebih terjangkau, Lego juga menawarkan kit Speed Champions yang terdiri dari 808 keping, mencakup model G63 dan SL63, dengan harga 44,99 dolar AS (sekitar Rp729 ribuan). Lego memang sering merilis model kendaraan ikonik dari berbagai merek ternama, dan dengan edisi ini, mereka kembali memenuhi hasrat para penggemar untuk memiliki miniatur kendaraan legendaris dalam bentuk rakitan yang memuaskan.

Tren Baru! Labubu Meledak di Pasar Kolektor Berkat Lisa BLACKPINK

Dalam beberapa waktu terakhir, fenomena boneka Labubu semakin menarik perhatian di media sosial. Karakter unik ini sukses mencuri hati banyak orang, mulai dari anak muda, kolektor mainan, hingga influencer yang gemar membagikan foto dan video Labubu di berbagai platform seperti Instagram, X (Twitter), dan TikTok.

Labubu bukan sekadar boneka biasa. Kepopulerannya telah melambungkannya menjadi barang koleksi eksklusif dengan harga yang fantastis, mencapai jutaan rupiah. Boneka ini diproduksi oleh Pop Mart, perusahaan yang terkenal dengan konsep “blind box”, di mana pembeli tidak mengetahui karakter mana yang akan mereka dapatkan hingga kotaknya dibuka. Tren ini semakin memperkuat daya tarik Labubu, membuatnya menjadi buruan para kolektor di seluruh dunia.

Namun, bagaimana sebenarnya asal-usul Labubu dan apa yang membuatnya begitu digemari? Berikut ulasannya.

Asal Usul Labubu: Monster Imut dengan Pesona Unik

Labubu merupakan bagian dari seri karakter bernama “The Monster”, yang diciptakan oleh Kasing Lung, seorang seniman asal Hong Kong. Karakter ini memiliki ciri khas unik, seperti tubuh berbulu berwarna-warni, telinga panjang, gigi runcing, dan ekspresi wajah yang tampak nakal.

Selain Labubu, Kasing Lung juga menciptakan karakter lain dalam keluarga The Monster, seperti Zimomo, Tycoo, dan Spooky. Namun, di antara semuanya, Labubu adalah yang paling populer dan memiliki banyak versi koleksi.

Terinspirasi oleh dongeng Nordik dan mitologi Viking, Kasing Lung pertama kali memperkenalkan The Monster pada tahun 2015. Dalam konsep ceritanya, karakter-karakter ini merupakan makhluk baik hati yang sering bertingkah usil tetapi tetap menggemaskan.

Popularitas Labubu meningkat drastis sejak Pop Mart memperoleh lisensi eksklusif untuk memproduksi dan memasarkan karakter ini pada 2019. Saat ini, boneka Labubu tersedia dalam berbagai model dengan harga yang beragam, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp14,5 juta, tergantung pada edisi dan ukurannya.

Lisa BLACKPINK dan Viral-nya Labubu di Media Sosial

Salah satu momen yang membuat Labubu semakin terkenal adalah ketika Lisa BLACKPINK mengunggah foto koleksi bonekanya di Instagram pada April 2024. Postingan ini menjadi viral, memicu lonjakan minat terhadap Labubu, terutama di negara-negara Asia seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.

Di Thailand, popularitas Labubu bahkan mencapai tingkat yang luar biasa. Banyak penggemar Lisa yang langsung berburu boneka ini, menyebabkan permintaan melonjak drastis. Pemerintah Thailand bahkan mengeluarkan peringatan terkait penjualan Labubu palsu, mengingat banyaknya kasus penipuan yang memanfaatkan tren ini.

Tak hanya di kalangan kolektor dan penggemar K-pop, Labubu juga mulai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Di Thailand, misalnya, beberapa pekerja membawa Labubu ke tempat kerja sebagai bentuk dukungan emosional, membantu mereka tetap bersemangat di tengah rutinitas yang sibuk.

Labubu: Lebih dari Sekadar Mainan, Kini Jadi Barang Koleksi Eksklusif

Saat ini, Labubu bukan hanya sekadar boneka lucu, tetapi juga simbol tren dan gaya hidup. Banyak kolektor yang rela antre panjang atau bahkan berburu edisi terbatas untuk melengkapi koleksi mereka. Labubu juga kerap menjadi hadiah dalam berbagai event atau undian, menandakan betapa besarnya daya tarik boneka ini di masyarakat.

Dengan desainnya yang unik, cerita menarik di balik penciptaannya, serta dukungan besar dari para selebriti dan influencer, Labubu terus menorehkan namanya sebagai salah satu boneka koleksi paling dicari di dunia. Bagi penggemarnya, memiliki Labubu bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap seni dan kreativitas di balik karakter menggemaskan ini.

Kolektor Mainan Antonius Soedjono, YouTuber yang Mengubah Passion Jadi Karier

Sejak pertama kali terjun ke dunia koleksi action figure pada tahun 2012, Antonius Soedjono telah membangun sebuah perjalanan yang luar biasa dalam mengumpulkan patung-patung karakter ikonik seperti Iron Man, Batman, hingga Superman. Awalnya dimulai sebagai hobi pribadi, kini koleksi tersebut berkembang menjadi sebuah dedikasi yang mendalam terhadap seni dan cerita di balik setiap karakter favoritnya. Hobi ini pun akhirnya membawa Antonius untuk mendirikan sebuah toko yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual-beli, namun juga sebagai ruang komunitas yang menyatukan para kolektor mainan dari berbagai latar belakang.

Dari Hobi Menjadi Sebuah Passion

Antonius mengungkapkan bahwa kecintaannya pada koleksi action figure berawal dari hasratnya untuk memiliki figur favorit. Namun, dengan berjalannya waktu, ia menyadari bahwa koleksi ini lebih dari sekadar hobi—ini adalah bentuk penghargaan terhadap seni dan narasi di balik setiap karakter. “Dulu, saya hanya ingin punya satu atau dua figur dari karakter favorit. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya menyadari koleksi ini bukan hanya tentang barang-barang keren. Ini adalah penghargaan saya terhadap seni dan cerita yang ada di baliknya,” jelas Antonius.

Saat ini, koleksinya telah memenuhi dua ruko, dan salah satu yang paling mencolok adalah patung Iron Man setinggi dua meter yang menjadi kebanggaannya. Bagi Antonius, setiap item dalam koleksinya memiliki cerita emosional yang membuatnya jauh lebih berarti. “Setiap koleksi punya kisahnya sendiri. Itu yang membuat saya semakin menghargainya,” tambahnya.

VVIP TOYS: Menciptakan Ruang untuk Komunitas

Pada tahun 2019, Antonius memutuskan untuk mewujudkan impian lainnya dengan mendirikan VVIP TOYS Collectibles Store. Lebih dari sekadar tempat jual-beli, toko ini dirancang dengan konsep yang mendalam untuk menciptakan pengalaman imersif bagi para penggemar dunia koleksi. “Toko ini bukan sekadar tempat untuk bertransaksi. Ini adalah ruang di mana para kolektor bisa merasa diterima, berbagi pengalaman, dan mendukung satu sama lain,” ujar Antonius dengan penuh semangat.

Meningkatkan Pemahaman Melalui Edukasi

Antonius juga berkomitmen untuk membantu kolektor, terutama yang baru memulai, dalam memahami nilai lebih dari setiap barang koleksi. Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti YouTube dan Instagram, ia berbagi berbagai informasi mulai dari cara membedakan barang asli dan replika, hingga tips merawat koleksi agar tetap awet. “Koleksi mainan bukan hanya tentang memiliki barang keren, tapi juga tentang memahami nilai seni dan sejarah di baliknya. Saya ingin membantu para kolektor agar bisa lebih menghargai dan merawat koleksi mereka,” jelasnya.

Melalui pendekatan edukatif ini, Antonius berharap dapat mengurangi kesalahan umum yang sering dilakukan oleh kolektor pemula dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keaslian serta perawatan koleksi.

Membangun Komunitas yang Solid

Selain sebagai toko, VVIP TOYS juga menjadi pusat berbagai acara komunitas, seperti diskusi santai dan pertemuan antar kolektor. Kegiatan ini berfungsi sebagai platform untuk mempererat hubungan antar kolektor dan menciptakan rasa kebersamaan yang kuat. Antonius percaya, ruang ini memiliki peran penting dalam membangun jaringan dan memperkuat komunitas kolektor mainan di Indonesia. “Kami ingin menciptakan sebuah komunitas yang saling mendukung, berbagi, dan memperkaya pengetahuan bersama,” tutup Antonius.

Marbel Fire Fighter: The Card Game – Siapkan Dirimu Jadi Pahlawan Penyelamat

Tim Playday Indonesia kali ini hadir dengan ulasan menarik tentang sebuah board game edukasi yang baru saja dirilis, yaitu Marbel Fire Fighter: The Card Game. Game yang satu ini sangat cocok untuk dimainkan bersama keluarga, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Bagi para penggemar permainan kartu yang sederhana namun seru, game ini menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu luang.

Pengenalan tentang Marbel Fire Fighter: The Card Game

Marbel Fire Fighter: The Card Game adalah permainan kartu yang diproduksi oleh Educa Studio, dengan konsep yang sangat sederhana namun tetap menyuguhkan tantangan dan keseruan. Dalam game ini, pemain berperan sebagai pemadam kebakaran yang bertugas memadamkan api dan menyelamatkan warga kota Marbel yang terjebak dalam kebakaran. Tugas utama pemain adalah mengumpulkan poin dari kartu kebakaran, yang diperoleh dengan cara memadamkan api menggunakan selang air dan menyelamatkan sebanyak mungkin korban dari gedung yang terbakar.

Untuk memenangkan permainan, pemain harus mengumpulkan poin terbanyak. Selain itu, pemain juga bisa memperoleh poin ekstra dengan menemukan kartu bonus yang berisi gambar korban yang perlu diselamatkan. Game ini memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif, mengajarkan para pemain tentang tugas mulia para pemadam kebakaran dalam kehidupan nyata.

Detail Permainan

Berikut adalah informasi umum tentang Marbel Fire Fighter: The Card Game:

  • Tahun Terbit: 2018
  • Lokasi Terbit: Indonesia
  • Jumlah Pemain: 2 – 6 orang
  • Waktu Permainan: 10 – 15 menit
  • Usia Pemain: 8 tahun ke atas
  • Perancang Game: Andi Taru
  • Penerbit: Educa Studio

Mengapa Marbel Fire Fighter: The Card Game Layak Dicoba

Marbel Fire Fighter: The Card Game adalah contoh board game lokal yang sangat mengedukasi dan menyenangkan. Game ini tidak hanya cocok untuk anak-anak, tetapi juga bisa dinikmati oleh orang dewasa. Permainan ini mengajarkan nilai-nilai penting, seperti kerja sama, pengambilan keputusan, dan pemahaman tentang profesi pemadam kebakaran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Selain itu, dengan waktu permainan yang relatif singkat, game ini bisa menjadi alternatif yang menarik untuk bermain bersama keluarga tanpa memerlukan waktu yang lama.

Menurut Tim Playday Indonesia, Marbel Fire Fighter: The Card Game adalah board game yang sangat direkomendasikan, terutama untuk anak-anak. Namun, game ini juga terbukti sangat seru meskipun dimainkan oleh remaja atau orang dewasa, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk berbagai usia. Selain menyenangkan, permainan ini juga aman dan mampu memberikan wawasan edukatif yang berguna, khususnya mengenai profesi pemadam kebakaran.

Bagi yang mencari game kartu yang ringan namun tetap seru, Marbel Fire Fighter: The Card Game patut untuk dicoba, karena menawarkan pengalaman bermain yang menghibur sekaligus mendidik.

Serangan Siber Menghantui Roblox, 1,6 Juta Terjadi pada 2024, Bocil Wajib Tahu!

Kaspersky, perusahaan keamanan siber ternama, baru-baru ini merilis laporan yang memperingatkan tentang meningkatnya ancaman serangan dunia maya terhadap Roblox, sebuah platform permainan online yang sangat populer di kalangan anak-anak. Di tahun 2024, lebih dari 1,6 juta serangan yang disamarkan dengan menggunakan file-file berbahaya yang terhubung dengan Roblox telah terdeteksi. Angka ini menunjukkan betapa besarnya risiko yang mengancam keamanan para pengguna muda yang bermain di dunia digital tersebut.

Roblox bukan sekadar sebuah permainan, namun lebih merupakan sebuah dunia maya yang memungkinkan para penggunanya, terutama anak-anak, untuk berkreasi dan berinteraksi dalam permainan yang mereka buat atau temui. Popularitas Roblox yang pesat menjadikannya sasaran utama para penjahat siber, yang sering kali menyusupkan malware dalam bentuk modifikasi permainan, cheat, atau bahkan tawaran hadiah-hadiah gratis yang tampaknya menggiurkan, seperti mata uang virtual dalam permainan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kaspersky, sebanyak 1.612.921 percobaan serangan berhasil dideteksi sepanjang tahun 2024. Puncak serangan terjadi pada bulan Agustus dengan 179.286 percobaan, diikuti oleh bulan September dan Oktober dengan masing-masing 160.116 dan 151.638 percobaan. Mayoritas serangan ini menggunakan taktik penipuan yang menyasar file yang tampaknya terkait dengan Roblox.

Salah satu modus penipuan yang paling sering ditemui adalah tawaran hadiah menarik, seperti mata uang permainan gratis atau barang-barang elektronik, yang seolah-olah diberikan oleh Roblox. Dalam penipuan ini, pemain diminta untuk memasukkan ID atau nama pengguna mereka dan memilih platform tempat mereka bermain, seperti Android, iOS, atau konsol lainnya. Selanjutnya, mereka akan melihat informasi palsu yang menunjukkan pemain lain menerima Robux (mata uang virtual Roblox), yang tampak memperkuat penipuan tersebut.

Korban yang terjebak dalam penipuan ini kemudian diminta untuk mengisi survei atau melakukan verifikasi untuk berpeluang memenangkan hadiah. Hadiah-hadiah yang dijanjikan, seperti iPhone atau PlayStation, akan diberikan setelah pemain melakukan pembayaran biaya pengiriman. Sayangnya, setelah uang dikirim, hadiah tidak pernah datang, dan uang korban pun hilang tanpa jejak.

Vasily Kolesnikov, seorang pakar keamanan dari Kaspersky, menekankan pentingnya perlindungan dunia maya, terutama bagi anak-anak yang sering menjadi target empuk bagi para penjahat siber. “Penting bagi orang tua untuk menjaga keamanan digital anak-anak mereka. Pendidikan tentang kebersihan dunia maya, seperti menggunakan autentikasi dua faktor dan memperkenalkan mereka pada solusi keamanan yang tepercaya, akan membantu menciptakan dunia digital yang lebih aman,” jelas Kolesnikov.

Untuk membantu melindungi anak-anak dari ancaman siber ini, Kaspersky memberikan beberapa tips bagi orang tua, seperti memantau aktivitas online anak-anak mereka, berbicara terbuka mengenai risiko yang ada di dunia maya, serta memastikan anak-anak menggunakan kata sandi yang aman dan unik. Selain itu, penggunaan aplikasi pengasuhan digital seperti Kaspersky Safe Kids dapat memberikan perlindungan lebih, membantu orang tua mengawasi konten yang diakses anak, mengelola waktu layar, serta melindungi privasi mereka.

Dengan tindakan pencegahan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menikmati pengalaman bermain di Roblox dan permainan digital lainnya dengan aman, tanpa menjadi korban dari ancaman penipuan siber yang terus berkembang.