Category Archives: Review Mainan Terbaru

Mainan untuk Lansia: Tren Baru yang Meningkat di Pasar China

Guan Weijiang, seorang penjual mainan berpengalaman selama lebih dari 10 tahun yang berasal dari Yiwu, China, kini menghadapi lonjakan pesanan daring yang tak terduga. Pesanan-pesanan tersebut bukan berasal dari anak-anak, melainkan dari kelompok yang semakin berkembang, yaitu warga lanjut usia (lansia). Toko daringnya, Xinyu Toy Flagship Shop di platform Tmall, kini mencatatkan penjualan signifikan dari mainan kebugaran dan pelatihan otak yang sangat diminati oleh konsumen lansia. Data menunjukkan, pelanggan berusia 50 tahun ke atas kini menyumbang sekitar 30 persen dari basis konsumen toko tersebut, angka yang terus meningkat setiap tahun.

Produk-produk terlarisnya pada tahun 2024 adalah bola latihan pergelangan tangan dan kubus teka-teki manik berputar, yang menggabungkan aktivitas fisik ringan atau stimulasi mental dengan hiburan. Tren ini muncul setelah percakapan dengan Cheng Xin, manajer operasional Tmall, yang menunjukkan potensi pasar lansia yang sedang berkembang. Pencarian produk mainan untuk lansia di platform tersebut meningkat 124 persen, dan penjualannya naik 70 persen sepanjang tahun lalu.

Pabrik-pabrik di Yiwu, serta kota-kota lain seperti Chenghai dan Shantou, kini berfokus pada pasar ini, dengan banyak perusahaan mainan anak-anak yang sebelumnya sudah mapan, mulai merambah ke produk untuk lansia. Guan, yang sudah berpengalaman dalam desain dan penjualan mainan anak-anak, mulai meluncurkan mainan khusus lansia, dan hasilnya melampaui ekspektasi.

Tren ini sejalan dengan perubahan demografis di China, di mana populasi lansia diperkirakan terus berkembang. Data resmi menunjukkan bahwa sekitar 310 juta orang di China berusia 60 tahun ke atas, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Bagi konsumen seperti Li, mainan untuk lansia memenuhi kebutuhan fisik dan emosional orang tua mereka, dengan menawarkan hiburan dan latihan fisik ringan.

SHP Toys Hadirkan Mobil Mainan Elektrik Toyota Hilux GR Sport di GJAW 2024

SHP Toys resmi memperkenalkan lini produk terbaru mereka dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, menampilkan berbagai mobil mainan anak, termasuk Mini Toyota Series dan Toyota Hilux GR Sport Volta Toys (Volta 5099). Direktur Utama PT Sinar Harapan Plastik (SHP Toys), Hary Tio, mengungkapkan bahwa produk ini telah mendapatkan lisensi resmi dari pabrikan mobil Toyota, sehingga menghadirkan desain autentik dan berkualitas tinggi.

Toyota Hilux GR Sport Volta Toys dirancang dengan dimensi besar yang mampu menampung hingga tiga anak. Untuk menjaga keselamatan, mobil ini dilengkapi dengan dual seat belt, emergency brake, serta fitur smooth start agar pengoperasian lebih nyaman. Meski demikian, pengawasan orang tua tetap diperlukan saat anak bermain. Selain itu, terdapat roll bar belakang yang bisa diubah menjadi tempat duduk tambahan, serta pintu bagasi yang dapat dibuka untuk memberikan ruang lebih luas bagi barang bawaan anak.

Mobil mainan elektrik ini tersedia dalam dua varian baterai, yakni 12V/7AH dan 24V/7AH, dengan sistem penggerak 4×4. Gearbox depan memiliki spesifikasi 540/13.000 rpm, sedangkan gearbox belakang 550/12.000 rpm. Gear setirnya menggunakan spesifikasi 390/5.600 rpm, dan kecepatan rata-rata berkisar antara 3 hingga 7 km/jam. Mobil ini juga dilengkapi dengan ban EVA yang cocok untuk berbagai permukaan seperti ubin, konblok, dan rumput. Hadir dalam empat pilihan warna—hitam, putih, abu-abu, dan merah—mobil ini dibanderol dengan harga sekitar Rp6 juta hingga Rp6,5 juta.

Selain mobil elektrik, SHP Toys juga menghadirkan Mini Toyota Series dengan harga lebih terjangkau, berkisar Rp170 ribu hingga Rp260 ribuan. Produk ini merupakan mainan produksi lokal pertama yang memiliki handle adjustable, memungkinkan orang tua mendorong mainan atau anak menggunakannya untuk belajar keseimbangan. Fitur tambahan seperti bottle holder, body safety dengan pelindung yang bisa dilepas, foot step, light button, fun kids music, safety bump, dan back rest turut melengkapi kenyamanan anak saat bermain. Musik anak-anak Indonesia juga disematkan dalam setir dengan tombol interaktif yang menyala saat diaktifkan. Selama pameran GJAW 2024, SHP Toys menawarkan promo khusus bagi pengunjung yang ingin membawa pulang produk ini.

Ancaman Drone Modifikasi: Dari Hobi Hingga Potensi Senjata Murah

Pada bulan Desember, Kyiv Post melaporkan bahwa sekitar 40 persen komponen drone jarak jauh militer Ukraina diproduksi secara lokal, sementara sisanya harus diimpor, terutama dari China, akibat terbatasnya kapasitas manufaktur mikroelektronik di dalam negeri. Perusahaan seperti Alibaba, induk dari AliExpress, serta Temu, tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari WIRED terkait risiko atau batasan pembelian aksesori drone di platform mereka.

Dave Torres, kepala keamanan Red Balloon, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan penggunaan drone untuk tujuan berbahaya. Sebagai mantan prajurit, ia terbiasa menghadapi ancaman perangkat peledak improvisasi (IED) yang sebelumnya tersembunyi di tanah, namun kini teknologi memungkinkan IED diterbangkan langsung ke targetnya. Red Balloon, yang fokus pada analisis perangkat keras dan firmware, menemukan bahwa tali serat optik drone mengandung chip field programmable gate arrays (FPGA) yang sudah cukup lama tetapi tetap mahal. Keberadaan chip ini menunjukkan bahwa perangkat tersebut dirancang lebih fleksibel dan dapat berkembang melebihi kebutuhan seorang penggemar drone biasa. Selain itu, modul panduan drone menampilkan sistem pengenalan objek berbasis kecerdasan buatan yang mampu mengidentifikasi burung dari jarak 30 meter dan kuda hingga 100 meter. Namun, kemampuan tersebut kemudian dimodifikasi untuk mengenali manusia dan kendaraan, yang memperkuat kekhawatiran akan potensi penyalahgunaannya.

Teknologi pertahanan anti-drone masih dalam tahap awal, sementara di berbagai belahan dunia, penggunaan drone untuk tujuan ekstremis terus meningkat. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS bahkan telah mendorong aparat negara bagian dan lokal untuk mengevaluasi kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman drone yang dimodifikasi. Saat ini, metode efektif untuk melumpuhkan drone termasuk senjata mesin, laser, dan perangkat pengacau sinyal, tetapi metode ini sulit diterapkan di kawasan perkotaan padat. Oleh karena itu, Red Balloon berupaya mengembangkan teknologi yang lebih aman untuk menetralkan drone tanpa menimbulkan dampak destruktif.

Menurut Torres, harga aksesori drone yang beredar di pasar daring sangat murah dibandingkan dengan biaya pengembangan yang mungkin dibutuhkan oleh kontraktor pertahanan AS. Ini menunjukkan bahwa seseorang dengan rencana matang dapat menciptakan ancaman serius dengan biaya yang relatif kecil, menjadikan drone sebagai senjata murah yang semakin sulit dikendalikan.

Fenomena Boneka Labubu dan Budaya KEPO serta FOMO di Era Digital

Boneka Labubu menjadi salah satu koleksi yang tengah populer di Indonesia setelah diperkenalkan oleh POP MART, perusahaan mainan ternama yang dikenal dengan produk edisi terbatasnya. Kehadiran boneka ini langsung menarik perhatian kolektor serta masyarakat luas, terutama melalui media sosial yang berperan besar dalam menyebarkan tren. Dengan berbagai unggahan foto dan video, rasa penasaran masyarakat meningkat, menciptakan fenomena KEPO (Knowing Every Particular Object) dan FOMO (Fear of Missing Out), dua perilaku yang kerap terjadi dalam kehidupan digital saat ini.

Di Indonesia, KEPO dan FOMO semakin marak seiring meningkatnya penggunaan media sosial. Budaya komunal yang kuat membuat masyarakat merasa perlu mengetahui tren terbaru agar tetap terhubung dengan lingkungan sekitar. Selain itu, tekanan sosial juga berperan dalam mendorong orang untuk mengikuti tren, seperti saat boneka Labubu menjadi viral. Banyak yang merasa perlu ikut serta dalam percakapan agar tidak dianggap ketinggalan.

Meskipun tren ini menarik, terlalu terlibat dalam KEPO dan FOMO dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan keinginan berlebihan dalam mengikuti tren. Mengurangi waktu di media sosial, menentukan prioritas pribadi, serta berlatih mindfulness dapat membantu mengatasi ketergantungan terhadap tren yang bersifat sementara. Dengan pendekatan yang lebih bijak, seseorang dapat tetap menikmati tren tanpa terjebak dalam tekanan sosial yang berlebihan, sehingga kehidupan menjadi lebih seimbang dan bermakna.

Mainan Anak di Pesawat: Solusi Ampuh Mengatasi Kerewelan Saat Terbang

Saat berada di pesawat, anak seringkali menjadi rewel akibat rasa tidak nyaman atau kebosanan. Salah satu cara yang efektif untuk menenangkan mereka adalah dengan memberikan mainan yang bisa mengalihkan perhatian. Mengacu pada buku Seni Budaya dan Keterampilan oleh Drs. Sri Murtono, M.Pd, mainan adalah benda yang digunakan untuk bermain, dan jenisnya pun beragam. Ketika terbang, orang tua seringkali lebih memilih memberikan perangkat elektronik seperti HP untuk menenangkan anak. Namun, hal ini tidak dianjurkan di pesawat. Sebagai alternatif, ada berbagai pilihan mainan yang aman dan menyenangkan. Buku gambar bisa menjadi pilihan tepat jika anak gemar menggambar, sementara puzzle membantu anak melatih keterampilan pemecahan masalah dengan cara yang menyenangkan. Permainan kartu seperti Uno atau kartu bergambar bisa mengalihkan perhatian anak dan memberikan kesenangan. Boneka favorit anak yang cukup kecil juga bisa dibawa, pastikan ukurannya aman untuk dibawa ke dalam kabin. Buku cerita bergambar juga efektif untuk membuat anak tenang karena mereka akan terfokus pada cerita. Jika anak suka permainan elektronik, konsol portabel seperti Game Boy atau Nintendo Switch dapat menjadi pilihan yang menyenangkan. Mainan kreatif seperti boneka jari dan clay ramah lingkungan juga sangat disarankan. Clay, dengan tekstur elastis, memungkinkan anak untuk berkreasi sesuai imajinasi mereka, menjaga mereka tetap fokus dan terhibur. Dengan memilih mainan yang tepat, orang tua dapat mencegah kerewelan anak selama perjalanan udara.

Masa Depan AI di China: Dari Robot Catur hingga Revolusi Teknologi

Timmy, bocah berusia delapan tahun, menopang dagunya sambil berpikir keras. Ia berusaha mengalahkan sebuah robot bertenaga kecerdasan buatan dalam permainan catur. Robot tersebut bukanlah bagian dari eksperimen laboratorium atau pameran teknologi, melainkan hadir di apartemennya di Beijing sebagai teman bermain sekaligus guru kecilnya. Sejak malam pertama kedatangannya, Timmy begitu menyukai robot tersebut hingga memeluknya sebelum tidur, meski masih mencari nama yang tepat untuk teman barunya itu.

Dalam pertandingan catur pertamanya, Timmy berhasil menang. Robot itu segera merapikan kembali bidak-bidak catur sambil berkata dalam bahasa Mandarin bahwa ia akan bermain lebih baik di lain waktu. Keberadaan robot ini mencerminkan ambisi besar China dalam mengembangkan kecerdasan buatan sebagai bagian dari rencana menjadi pemimpin global dalam teknologi pada tahun 2030. Salah satu bukti nyata dari kemajuan ini adalah DeepSeek, chatbot yang menarik perhatian dunia pada Januari lalu.

China saat ini memiliki lebih dari 4.500 perusahaan yang mengembangkan dan menjual teknologi AI. Dana besar terus mengalir ke sektor ini, terutama setelah Amerika Serikat memperketat kontrol ekspor chip canggih dan memasukkan lebih banyak perusahaan China ke dalam daftar hitam perdagangan. Namun, hambatan tersebut tidak menghentikan laju perkembangan AI di China. Beijing bahkan berencana menginvestasikan 10 triliun yuan dalam 15 tahun mendatang guna memperkuat posisi mereka di industri ini.

Keberhasilan DeepSeek menjadi simbol kebangkitan AI China. Banyak perusahaan lain, termasuk SenseRobot, semakin dikenal di pasar global. Tommy Tang, pendiri SenseRobot, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah menjual lebih dari 100.000 unit robot catur dan kini menjalin kerja sama dengan jaringan ritel besar di Amerika Serikat. Generasi muda China, yang didorong oleh pemerintah untuk menekuni bidang STEM, menjadi kekuatan utama dalam perlombaan teknologi ini.

Di Shanghai, pameran AI baru-baru ini menampilkan berbagai inovasi luar biasa. Robot humanoid bermain sepak bola, sementara robot pencarian dan penyelamatan memamerkan kemampuannya. Publik kini semakin tertarik dengan AI, yang tidak lagi sekadar konsep tetapi sudah nyata mengubah kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi, China membuktikan diri sebagai kekuatan baru yang siap bersaing di kancah global.

Tren Baru! Domba-dombaan Jadi Mainan Favorit Bocah SD di Cimahi

Mainan berbentuk unik dan penuh warna ini semakin digemari anak-anak. Dari domba, naga, badak, hingga kalajengking, berbagai bentuk menarik ini bukan sekadar koleksi, tapi juga memiliki daya tarik tersendiri. Dibuat dari plastik akrilik, setiap detailnya dipotong dengan presisi menggunakan gergaji kecil agar menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Di balik kepopuleran mainan ini, ada sosok Rifki Elang Awaludin, pemuda 23 tahun asal Leuwigajah, Kota Cimahi. Dialah yang mengembangkan dan menjual mainan yang dikenal dengan nama domba-dombaan ini.

Berawal dari Kesulitan, Berakhir dengan Kreativitas

Rifki mulai berjualan mainan ini setelah lulus SMA, tepat saat pandemi COVID-19 melanda. Kesulitan mencari pekerjaan mendorongnya mengikuti jejak sang ayah yang lebih dulu berjualan mainan serupa.

“Awalnya ikut bapak, karena waktu itu sedang cari kerja dan pandemi membuat segalanya sulit. Akhirnya saya coba berjualan,” ujar Rifki.

Dengan semangat dan ketekunan, Rifki berkeliling ke berbagai SD di Cimahi untuk menawarkan mainannya. Pola dasar mainan ini sudah dirancang oleh ayahnya, dan Rifki meneruskannya dengan berkreasi menciptakan bentuk-bentuk baru.

Dari Limbah Akrilik hingga Produk Bernilai Jual Tinggi

Di awal usahanya, Rifki memanfaatkan limbah akrilik dari percetakan dan papan reklame. “Dulu saya pakai limbah karena lebih murah, sekitar Rp8 ribu per kilo. Tapi kekurangannya warnanya hanya putih,” katanya. Kini, setelah usahanya berkembang, Rifki menggunakan akrilik baru yang lebih berkualitas dengan harga Rp45 ribu per lembar berukuran 45×45 cm.

Proses pembuatan mainan ini menggunakan alat sederhana seperti gergaji ukir, gunting, cutter, dan lem. Setiap hari, Rifki memproduksi dan menjual mainannya mulai pagi hingga siang, lalu melanjutkan proses pembuatan hingga larut malam.

“Skin Sultan”, Level Tertinggi dalam Mainan Domba-Dombaan

Meski bagi sebagian orang terlihat sederhana, bagi anak-anak mainan ini memiliki kasta tersendiri. Mulai dari bentuk dasar seharga Rp3 ribu, hingga “Skin Sultan” yang bisa mencapai Rp30 ribu atau lebih. Bentuk eksklusif seperti naga, badak, dan hiu menjadi incaran para kolektor cilik.

“Anak-anak bisa meng-upgrade mainannya, mulai dari Rp1 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Beberapa bahkan mencapai Rp500 ribu untuk satu mainan,” jelas Rifki.

Bentuk paling mahal dan sulit dibuat adalah kalajengking, yang membutuhkan waktu dan biaya lebih untuk proses modifikasinya.

Cibiran Jadi Motivasi untuk Sukses

Keunikan mainan Rifki tak hanya menarik perhatian anak-anak, tetapi juga viral di media sosial, khususnya TikTok. Meski banyak yang memuji kreativitasnya, tak sedikit pula yang mencibir usahanya.

“Komentar negatif ada saja, bahkan ada yang DM langsung. Tapi saya tidak ambil pusing, mungkin mereka belum tahu seperti apa sebenarnya,” ujar Rifki.

Terlepas dari cibiran, usaha Rifki terus berkembang. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 20 mainan dengan pendapatan Rp100-200 ribu. Dengan strategi berpindah dari satu SD ke SD lain, Rifki berhasil menjadikan mainan sederhana ini sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan.

Kisah Rifki adalah bukti bahwa kreativitas dan ketekunan dapat membawa kesuksesan. Dari limbah akrilik, ia menciptakan produk unik yang dicintai anak-anak dan menjadi simbol kegigihan dalam menghadapi tantangan.

Gonggi Jadi Trending, Permainan Anak Korea yang Dikenalkan lewat Squid Game 2

Permainan tradisional Korea yang disebut Gonggi telah mencuri perhatian dunia setelah tampil dalam sekuel populer Netflix, Squid Game 2. Dalam episode terbaru, Squid Game memperkenalkan sejumlah permainan rakyat Korea, termasuk Ddakji (melempar ubin), Biseokchigi (mengetuk menara batu), Gonggi (jack), Paengichigi (memutar gasing), dan Jegichagi (menendang shuttlecock). Dari semua permainan yang diperkenalkan, Gonggi menjadi yang paling banyak menarik perhatian berkat kesederhanaan namun keterampilan yang dibutuhkan.

Kepopuleran Gonggi di Dunia

Gonggi, yang dimainkan dengan lima batu kecil, mendadak viral di seluruh dunia, terutama setelah ditampilkan dalam adegan tertentu di Squid Game 2. Salah satu momen yang sangat viral menunjukkan karakter Kang Dae Ho, yang diperankan oleh Kang Ha Neul, seorang mantan marinir, dengan terampil memainkan permainan tersebut. Adegan ini menjadi hit besar di media sosial, terutama TikTok, di mana video yang menampilkan keterampilan Gonggi telah mendapatkan lebih dari 10,31 juta penayangan. Video-video ini mendorong banyak orang untuk mencoba permainan tradisional ini di rumah.

Peningkatan Minat Terhadap Gonggi

Di YouTube, video tutorial berjudul “Cara Bermain Gonggi” yang sudah ada selama empat tahun, mengalami lonjakan penayangan. Ratusan komentar baru mulai muncul, kebanyakan dari pemirsa yang baru mengenal permainan ini setelah menonton Squid Game 2. Salah satu daya tarik utama permainan ini adalah aturan yang cukup rumit, yang terdiri dari lima tahap permainan yang menguji ketangkasan dan ketepatan. Pemain harus melempar satu batu ke udara, mengambil batu lainnya, dan menangkap batu pertama sebelum jatuh, serta menjaga agar batu tidak mengganggu satu sama lain. Salah satu pemirsa YouTube mengungkapkan, “Saya sangat bingung melihat seberapa cepat permainan itu dimainkan. Saya perlu menonton ulang adegan Gonggi beberapa kali untuk memahami aturannya.”

Lonjakan Penjualan Set Gonggi dan Permainan Serupa di Dunia

Kepopuleran Gonggi juga memicu peningkatan tajam dalam penjualan set permainan ini. Platform e-commerce seperti Amazon mencatatkan lonjakan permintaan dalam sebulan terakhir. Di Reddit, pengguna mulai berbagi pengalaman dan rekomendasi untuk membeli set Gonggi, dengan beberapa mengungkapkan menemukan satu set seharga $8 di Amazon. Kehebohan ini juga mendorong orang-orang untuk membagikan permainan serupa dari negara mereka masing-masing. Di Filipina, permainan yang mirip dengan Gonggi disebut Jackstone, sedangkan di Kazakhstan ada Bes Tas, dan di Malaysia terdapat Batu Seremban. Meski nama dan beberapa aturan mungkin sedikit berbeda, inti dari permainan ini sangat mirip di banyak negara, menciptakan jembatan budaya yang menarik antara berbagai masyarakat di dunia.

Dengan popularitas yang terus berkembang, Gonggi telah menunjukkan bagaimana sebuah permainan tradisional bisa meraih perhatian internasional berkat pengaruh media modern seperti Squid Game 2. Seiring dengan meningkatnya minat terhadap permainan ini, kemungkinan besar kita akan melihat lebih banyak orang mencoba Gonggi di rumah atau bahkan mengadakan turnamen kecil-kecilan di komunitas mereka.

Mainan Hot Wheels Jeep Rubicon Mario Dandy Viral, Warganet: Ide Hampers yang Keren!

Para penggemar mainan mobil Hot Wheels berskala 1:64 baru-baru ini dihebohkan dengan kemunculan mainan unik yang menggambarkan Jeep Rubicon edisi Mario Dandy. Penemuan mainan ini mencuri perhatian banyak orang, terutama setelah foto-foto mainan tersebut dibagikan di media sosial. Dalam unggahan yang diposting oleh akun Instagram @winsonreynaldi, terlihat gambar Hot Wheels yang menampilkan Mario Dandy berpose di depan mobil Jeep Rubicon, lengkap dengan tambahan police line berwarna kuning yang menambah kesan eksklusif dan misterius pada mainan tersebut.

Kehadiran mobil mainan ini langsung memicu rasa penasaran warganet yang bertanya-tanya tentang asal-usul Jeep Rubicon edisi Mario Dandy. Salah satu pengguna media sosial dengan cepat bertanya, “Beli di mana bang Rubicon-nya?” Merespons pertanyaan itu, @winsonreynaldi dengan santai menjawab melalui fitur Instagram Story, “Emang harus nyaris ke pasar baru plosok,” sambil menambahkan bahwa jika ingin membeli pun sepertinya sudah terlambat, karena mainan tersebut tercatat sebagai item “1/1” yang berarti hanya ada satu unit yang diproduksi dan disebut sebagai barang langka. Ia pun menyebutkan bahwa ini adalah keberuntungan besar baginya.

Jawaban tersebut justru semakin memicu rasa penasaran warganet, yang tak hanya melontarkan pertanyaan lebih lanjut, tetapi juga mengajukan tawaran untuk membeli mainan tersebut. Berbagai komentar pun bermunculan, mulai dari komentar lucu seperti “Surat-surat atas nama sendiri? Atau atas nama bapa?” hingga pernyataan yang menilai mainan tersebut sebagai “Legendary Item”. Ada pula yang dengan bercanda berkata, “Ya beli nya pake uang ayah” dan bahkan ada yang memberikan komentar satir seperti, “Beli nya pake uang pajak apa we?” dengan menambahkan, “Gpp lah cuma dapat beli mobil Rubicon mainan, kalau beli yang asli harus dari duit pajak rakyat dulu, ngab.”

Di luar kegembiraan dan tawa yang ditimbulkan oleh mainan Hot Wheels tersebut, perhatian publik juga tidak bisa lepas dari peristiwa yang melibatkan Mario Dandy, yang kini sedang menghadapi proses hukum atas kasus penganiayaan terhadap David Ozora. Mario Dandy, bersama dengan Shane Lukas, yang juga terlibat dalam insiden tersebut, kini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya. Keduanya dikabarkan dalam kondisi tertekan, hal ini diungkapkan oleh ayah David Ozora, Jonathan Latumahina. Melalui akun Twitter-nya, Jonathan mengungkapkan bahwa kedua tersangka sering kali teriak-teriak di dalam sel dan tidak bisa menahan emosi mereka, bahkan hingga menangis.

Jonathan juga menambahkan bahwa banyak fakta yang belum terungkap ke publik, dan ia berharap semuanya bisa dibuka di sidang yang akan datang. “Sidang selanjutnya live dong, kan mereka bukan anak-anak,” ujarnya, menegaskan bahwa kedua tersangka sudah berusia di atas 17 tahun dan sidang mereka harus dilakukan secara terbuka. Sementara itu, pengacara keluarga David, Mellisa Anggarini, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait hal tersebut, karena ia mengaku belum mengetahui informasi yang lebih jelas tentang kondisi Mario Dandy dan Shane Lukas.

Kisah ini tidak hanya menyentuh dunia mainan Hot Wheels yang penuh dengan keunikan, tetapi juga memperlihatkan sisi lain dari kehidupan nyata yang penuh dengan drama hukum dan emosi. Dengan dua cerita yang berbeda namun sama-sama menarik, baik tentang mobil mainan yang langka maupun ketegangan yang terjadi di ruang sidang, publik terus mengikuti perkembangan keduanya.

Luncurkan Honda Civic EG Diecast, Hot Wheels Tawarkan Edisi Super Langka!

PT Honda Prospect Motor (HPM) dan PT Mattel Indonesia telah merilis diecast Hotwheels Honda Civic EG alias Estilo di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Mobil-mobilan tersebut masuk dalam kategori convention car yang super langka!
Yulian Karfili selaku Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor mengaku bangga, Honda Civic EG bisa terpilih sebagai diecast dengan status convention car kedua di Indonesia. Kategori tersebut merupakan kasta tertinggi dalam skena Hot Wheels di dunia.

“Honda sangat bangga bisa menjadi bagian dari koleksi spesial mobil-mobil legendaris Hot Wheels, terutama Honda Civic yang telah sangat dekat dengan konsumen di berbagai negara, termasuk di Indonesia,” ujar Yulian Karfili di ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (20/7).

“Kolaborasi ini menjadi pengakuan bahwa produk-produk Honda bukan hanya menjadi mobil pilihan konsumen dari masa ke masa, tetapi bahkan menjadi bagian dari kultur pecinta mobil mulai dari anak-anak hingga dewasa,” tambahnya.

Sementara Radithya Pradana selaku Brand Manager Vehicles Category Mattel Asia Tenggara memastikan, Hotwheels Honda Civic EG akan menjadi buruan kolektor di Indonesia. Bahkan, bukan mustahil, harga jual kembalinya akan berkali-kali lipat.

“Kami yakin, kolaborasi bersama Honda kali ini berupa diecast Hot Wheels Honda Civic EG 2024 Convention Car skala 1:64 dapat membawa kesenangan dan membangkitkan impian dari setiap orang,” ungkapnya.

Sayangnya, baik Honda dan Mattel tak mengungkap berapa harga Hotwheels Honda Civic EG di Indonesia. Pengumuman harga dan pemesanan produk akan dilakukan di Diecast Expo pada Oktober 2024 mendatang. Sementara kuota yang tersedia hanya sedikit.

“Kita tidak bisa sebut angkanya, tapi yang jelas ribuan kecil. Stoknya memang sangat sangat terbatas,” kata Radit.

Khusus di booth Honda pada ajang GIIAS kali ini, Honda bersama Hot Wheels juga menampilkan versi 1:1 dari Honda Civic EG Special Edition yang dirancang serupa dengan versi diecast-nya. Sehingga konsumen dapat melihat dan menikmati Honda Civic EG serta berbagai produk Honda yang diabadikan menjadi diecast.

Bagi konsumen Honda yang melakukan SPK berkesempatan mendapatkan diecast Honda S2000 eksklusif dan lima pengunjung yang melakukan transaksi pembelian mobil di Booth Honda akan mendapat kesempatan membeli Hot Wheels Honda Civic EG 2024 skala 1:64 pada Oktober mendatang di Indonesia Diecast Expo.